Oleh : Septiana
(Aktivis dakwah kampus)
Perekonomian sekarang makin tidak karuan semua serba naik, listrik naik, bpjs naik, pajak naik, bbm naik, hampir semua naik tanpa memikirkan bagaimana nasib rakyat. Belum lagi beban biaya sekolah. Banyak anak-anak yang putus sekolah karena besar nya biaya iuran sekolah yang harus dibayar setiap bulan, pun halnya terjadi pada biaya kontrakan rumah. Jangankan memikirkan hal itu, terkadang ada rakyat yang jika mau makan nasi maka harus mengumpulkan barang-barang rongsokan terlebih dulu kemudian baru dijual dan baru mendapatkan uang yang tak seberapa.
Kehidupan rakyat semakin terpuruk. Sering tampak seorang bapak tua dengan beberapa keterbatasan masih saja bekerja berat demi sesuap nasi. Belum lagi kasus seorang ibu yang tega membunuh anak kandungnya sendiri karena si ibu takut diceraikan suami akibat perekomian mereka yang sulit. Selain itu betapa banyak pengangguran bahkan yang sudah mencapai pendidikan tinggi pun masih banyak yang pengangguran mereka bingung cari kerja dimana, karena sulitnya perekonomian sampai mereka terpaksa ada yang mencopet, jambret, menipu dan tindak kejahatan lainnya.
Salah satu penyebab perekonomian yang buruk ialah karena ketidak adilan seorang pemimpin, bukan nya membuka lapangan untuk pekerja dalam negeri justru membuka lapangan pekerjaan untuk para pekerja asing, hasil dari rakyat tak dihargai. Katanya stop impor, namun manis dibibir lain ditangan, yang terjadi ialah masyarakat kebanjiran barang impor. Pemimpin tidak memikirkan kesejahteraan rakyat, pemimpin tidak terlalu fokus nasib ekonomi rakyat. Justru yang difokuskan lebih ke infrastruktur yang kualitasnya masih menjadi pertanyaan besar.
Pemimpin seharusnya menyediakan banyak lapangan pekerjaan, menyediakan rumah gratis untuk rakyat yang kurang mampu, biaya sekolah ditiadakan, biaya listrik, bbm, sembako dan biaya lain nya disesuaikan dengan keadaan ekonomi rakyat. Seharusnya sumberdaya alam Indonesia yg melimpah ini dikelola negara. Sehingga hasil dari SDA tersebut dapat menyejahterakan rakyat tanpa harus menambah hutang ke luar
Dalam masalah ekonomi, Islam mempunyai cara dan aturan yang sempurna untuk menyejaterahkan rakyat, aturan Islam adil terhadap rakyat dimana rakyat yang tidak pengangguran dibukakan lapangan pekerjaan sesuai keahlian masing-masing. Jika ahli jahit masuk ke bidang jahit menjahit, yang ahli masak masuk ke bidang masak dan lain sebagainya, sekolah digratiskan, yang tak ada rumah diberikan tempat. Dalam Islam, kekayaan sumber daya alam dikelola langsung oleh negara dan inilah sumber kekuatan ekonomi yang meniscayakan hilangnya penguasaan sumber daya oleh swasta maupun asing dan Aseng. Hasil dari pengelolaan SDA tersebut dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat di seluruh lini kehidupan.
Jika negeri ini masih saja menjadikan pajak sebagai tulang punggung ekonominya dan membiasakan diri bergantung kepada negara lain, maka sungguh gelap masa depan negeri ini. Hanya Islam satu-satunya solusi yang membawa masa depan menuju kegemilangan.
Post a Comment