Satu Lagi Desa Wisata Bernuansa Alam Terbuka


Pati, Satu lagi wisata yang mengajak pengunjung untuk kembali menikmati alam. Desa Tunggulsari Kecamatan  Tayu adalah desa dimana terdapat wisata alam pantai dengan hutan bakaunya yang luas.
Area konservasi bakau yang luas di Desa Tunggulsari merupakan daya tarik wisata lain dari yang lain  yang dimilikinya. Hal ini menjadi salah satu unggulan dari berbagai tempat wisata di Pati yang sangat beragam. Sabtu , 23/11/2019.

Bupati Pati H Haryanto SH, MM, M.Si yang hadir dalam peresmian desa wisata tersebut mengatakan pihak pengelola harus lebih menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai. Terutama terkait kebersihan sehingga pengunjung yang datang akan lebh menikmati suasana alam ini.
"Untuk menunjang sarana kebersihan tersebut kami serahkan gerobak sampah dan tempat sampah. Jangan sampai orang ke sini terganggu karena tempatnya kurang bersih," Ungkap Bupati.

Dalam sambutannya pun Bupati mendorong pemerintah desa setempat untuk memanfaatkan dana desa bagi pengembangan pariwisata di desa ini.
“Kalau bisa dikelola dengan baik, nanti akhirnya bisa menambah pengunjung. Bisa menambah pendapatan desa. Selain itu juga membangkitkan ekonomi masyarakat,” urainya.

Haryanto juga mendorong masyarakat setempat untuk menghasilkan karya berupa kerajinan yang bernilai ekonomis.
“Ini nantinya bisa dimanfaatkan sebagai cendera mata. Yang tak kalah penting, manfaatkan media sosial untuk promosi. Buatlah konten kreatif yang sekiranya bisa menarik pengunjung,” pungkasnya.

Sementara itu, Komandan Kodim 0718/Pati Letkol Arm Arief Darmawan, S.Sos menyampaikan betapa pentingnya menjaga pantai, salah satunya dengan penanaman mangrove. Untuk itu sudah kesekian kalinya Kodim 0718/Pati beserta para pencinta alam dan komunitas menggalakkan penanaman mangrove.
"Salah satu menjaga agar pantai tidak abrasi dan sebagai tempat berkembangbiak ikan, Hal lain yang bisa dipetik hikmahnya setelah mangrove itu tumbuh bisa dikembangkan sebagai tempat wisata seperti di Desa Tunggulsari ini," Ungkap Arief.

Kepala Desa Tunggulsari Jarot Supriyanto mengatakan, wisata di desanya mengusung konsep wisata Mina Mangrove. Ia menjelaskan, terdapat hamparan tanaman bakau hijau-rimbun seluas 30 hektar. Pada setengah hektar di antaranya, telah dibangun trek-trek kayu dan gardu pandang yang dapat menjadi lokasi berfoto ria.
Dengan makin banyaknya tempat wisata, semakin banyak pula pilihan masyarakat untuk mengisi waktu liburnya, terutama wisata yang mengajak kembali menikmati alam. (m@s)

Post a Comment

Previous Post Next Post