Proyek Infrastruktur, Apakah Rakyat Diuntungkan?



Oleh : Aisyahtini Lubna Naimah 
Member Akademi Menulis Kreatif

Dilansir oleh TRIBUNJABAR.ID pada 19/10/2019, ratusan rumah warga Kompleks Tipar Silih Asih, RT 04/13, Desa Laksana Mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) retak‑retak akibat pengeboman pada proyek pembangunan terowongan Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) di Gunung Bohong. Menurut pantauan Tribun, Jumat (18/10), rumah warga yang retak‑tetak itu kebanyakan bagian dindingnya, baik itu dinding ruang tamu, kamar tidur, dan kamar mandi. Bahkan, ada dinding rumah warga yang nyaris ambruk akibat keretakannya terus membesar.

Demi menghemat anggaran dan mempermudah pembangunan terowongan kereta cepat, para kontraktor tak peduli telah merugikan rakyat. Banyak rumah warga sekitar yang menjadi korban. Seperti tanggapan salah satu warga. "Tapi dampaknya itu sangat dirasakan pada hari ketiga dan mulai terlihat ada retakan dinding, padahal sebelumnya tidak ada retakan," ujar Heru saat ditemui di kediamannya (TRIBUNJABAR.ID).  Korban telah berjatuhan, namun itu semua lepas dari kontrol pemerintah. Miris.
  
Dalam membangun infrastruktur harus benar-benar dipikirkan antara usaha dan hasil yang akan ditimbulkan. Termasuk dampaknya juga diperkirakan. Apakah itu menyebabkan kerugian pada masyarakat sekitar dan lingkungan atau tidak?  Harus diambil langkah-langkah dan tindakan yang menjamin keselamatan warga baik harta maupun jiwanya. Namun fakta di lapangan berkata sebaliknya.

Sudah jatuh tertimpa tangga pula, sebuah peribahasa yang paling relevan menggambarkan kondisi rakyat saat ini.  Lihatlah, naungan warga untuk sekadar berteduh terkena dampak pemboman Gunung Bohong. Padahal, para korban belum tentu menikmati fasilitas tersebut.

Kondisi yang demikian terjadi akibat penerapan sistem kapitalisme. Pembangunan yang dilakukan dalam sistem ini sarat dengan eksplorasi jor-joran hingga berani menumbalkan rakyat. Berbeda dengan sistem Islam, pembangunan dilakukan dengan cermat dan bertanggung jawab. Hal ini bisa dilihat dari situs-situs peninggalan sejarah Islam. Akan didapati pembangunan infrastruktur yang dirancang dengan matang tanpa mengorbankan keselamatan rakyat. Islam terbukti pernah berjaya saat syariat Islam diterapkan secara menyeluruh.


Akibat dari pengaburan sejarah Islam oleh kaum kafir, generasi sekarang jauh dalam mengenal dan memahami bahwa Islam bukan hanya mengatur ibadah saja tapi mengatur seluruh aspek kehidupan. Parahnya, mereka termakan framing jahat dari media sekuler. Benaknya terbelenggu sehingga tidak dapat mengetahui bahwa senjata beracun yang dipakai untuk mengakhiri Daulah Islam yang terakhir itu diusung dan dikemas dalam ide-ide dan pemikiran seperti sekulerisme. Bayangan tentang kegemilangan dan kejayaan Islam jauh dari benak kaum muslim saat ini. Maka, sudah saatnya umat menyadari bahwa hanya dalam sistem Islam rakyat dijamin keselamatannya baik harta maupun jiwanya.

Wallahu a'lam bishshowab.

Post a Comment

Previous Post Next Post