Peningkatan Fungsi Manajemen Keuangan dan Pemasaran Bagi UP2K Kelurahan Kenali Asam Atas Kota Jambi

N3, Sarolangun - Pengembangan UP2K dalam era globalisasi harus ditekankan pada tiga hal. Pertama, mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk. Kedua memacu kuantitas produk yang dihasilkan. Ketiga menjaga kontinuitas produk yang akan memantapkan kepercayaan pasar terhadap produk-produk yang dihasilkan (Son Haji Ujaji 2009).

Dari informasi bahwa UP2K di Kelurahan Kenali Asam Atas terdiri atas 6 (enam) Poklak, yang masing-masingnya memiliki usaha mikro, antara lain, Sirup markisa, keripik pisang, kerupuk jengkol, catering, kue basah dan lain sebagainya.

Di mana masing-masing Poklak mendapatkan bantuan dana yang bersumber dari bantuan modal stimulan dari Kecamatan dan Ketua Rukun Tetangga (RT) 25 Kelurahan Kenali Asam Atas dengan besaran dana bantuan yang diberikan antara Rp. 100.000, - Rp. 500.000,-.

Dengan adanya bantuan dana seperti ini diharapkan para anggota Poklak memiliki tambahan modal untuk mengembangkan usahanya. Namun setiap Poklak yang diberikan dana bantuan modal stimulan ini harus dikelola sesuai dengan pedoman umum pelaksanaan UP2K dan dipertanggungjawabkan sebagaimana petunjuk yang diberikan oleh Kecamatan Kota Baru,Jambi.

Salah satu potensi yang ada di UP2K Kelurahan Kenali Asam Atas, yaitu es krim yang berbahan dasar buah markisa,yang mana tanaman markisa memang telah dibudidayakan di pekarangan rumah warga.

Dalam pelaksanaan pengembangan usaha yang diberikan tambahan modal oleh pihak kelurahan memiliki beberapa masalah yaitu; ketidakpahaman para anggota Poklak dalam membuat pembukuan sederhana atas dana bantuan yang diberikan, dikarenakan setiap dana bantuan yang diberikan tetap diwajibkan untuk dilaporkan ke Ketua UP2K, agar pihak pengelola UP2K dapat melihat perkembangan dari dana bantuan yang diberikan.

Selanjutnya, Keterbatasan dalam memasarkan produk, karena selama ini produk-produk yang dihasilkan oleh anggota Poklak hanya di pasarkan di sekitar lingkungan mereka saja, sedangkan keinginan mereka adalah produk-produk mereka dapat masuk dan dijual di minimarket-minimarket dan supermarket-supermarket yang ada di Kota Jambi bahkan kalau bisa hingga di jual di luar Provinsi Jambi.

Untuk memberikan alternatif solusi terhadap masalah-masalah tersebut, maka diadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari beberapa orang dari Universitas Jambi yang merupakan Tenaga Pengajar atau Dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kegiatan ini berupa memberikan motivasi kepada kelompok usaha bersama, pelatihan standar akuntansi sederhana yang dapat diterapkan, dan memberikan pemahaman terhadap bagaimana mengelola organisasi secara efisien dan efektif agar setiap kelompok yang mampu memproduksi produk dapat meningkatkan pendapatannya dan kegiatan yang masyarakat lakukan dapat berlangsung terus-menerus.

Kegiatan dengan para peserta yang terdiri dari Ibu-ibu pengelola UP2K Kelurahan Kenali Asam Atas terlaksana di Rumah Ibu Musrinah dengan jumlah sebanyak 30 orang. Dua kelompok usaha bersama yaitu Duma dan Kutilang yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga sangat antusias dengan kegiatan ini. 

Pemerintah Kelurahan Kenali Asam Atas dalam membina kelompok-kelopok kerja Dharma Wanita memiliki kebijakan dengan memberikan modal usaha yang tidak diberikan bunga dan juga modal tersebut tidak memiliki kewajiban untuk dikembalikan. Jumlah modal yang diberikan pada masing-masing Kelompok Usaha Bersama adalah maksimal satu juta rupiah. Modal usaha tersebut di evaluasi pada akhir tahun dengan syarat terjadi pertumbuhan terhadap modal yang diberikan.

Pada pelatihan pembuatan laporan keuangan dengan pemateri Edy Firza, pertama-tama dilakukan pemaparan materi mengenai teori sederhana mengenai pembukuan secara sederhana. Selanjutnya pemateri telah menyiapkan beberapa contoh kasus yang didiskusikan secara bersama. Metode yang digunakan adalah focus group discussion. Setelah beberapa contoh kasus didampaikan, diskusi selanjutnya yaitu mengelola permasalahan yang mereka hadapi.

Pada materi mengenai bagaimana mengelola organisasi, secara bersama-sama Tim melakukan diskusi dengan para ibu-ibu. Kelompok usaha bersama Duma dan Kutilang merupakan kelompok yang relatif produktif di wilayah Kenali Asam Atas. Beberapa produk yang mereka hasilkan adalah Ice-Cream, keripik pisang, mereka memiliki usaha catering yang dikelola secara bersama. Selain itu, wilayah ini juga memiliki produksi tanaman markisa yang telah dijadikan sirup.

Untuk meningkatkan motivasi, tim meberikan contoh-contoh usaha kecil yang berhasil dimana memperbaiki kemasan atau desain dapat meningkatkan nilai produk yang dihasilkan. Metode pemasaranpun juga disampaikan kepada para peserta yang relatif lebih muda dan paham dengan teknologi informasi dimana media sosial menjadi alat yang sangat penting saat ini dalam memasarkan produk-produk rumah tangga. Pada diskusi ini, seluruh peserta sangat antusias karena diskusi berlangsung dengan santai namun serius.

Kelompok ini, dalam pemberdayaan masyarakat yang menjadi program pemerintah kelurahan telah mampu memberikan dampak yang positif bagi kelompok lain yang berada di wilayah Kelurahan Kenali Asam Atas. Pada akhir dari kegiatan ini, Ibu Musrinah sebagai penggerak Tim UP2K mengharapkan agar kegiatan-kegiatan seperti ini dapat secara rutin dilaksanakan di wilayah mereka, dan dari tim pelaksana pengabdian juga memberikan kesempatan bagi mereka yang membutuhkan ilmu pengetahun dan teknologi dari perguruan tinggi untuk dapat berkomunikasi. (SRF)

Post a Comment

Previous Post Next Post