Oleh : Desi Wulan Sari
Sesungguhnya Allah SWT menjadikan kesabaran bak kendali yang tidak pernah terlepas, pisau yang tidak pernah tumpul, tentara yang tidak pernah dikalahkan, dan benteng kokoh yang tidak pernah mampu ditempuh.
Nabi SAW bersabda:
"Tidak ada seorangpun diberikan pemberian lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran."
Allah SWT menyebutkan kata-kata sabar dalam Al-Quran di 90 tempat. Allah SWT berfirman:
"Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar, dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami." (As-Sajadah [32] : 32)
Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (Az-Zumar [39] : 10)
Seuruh kandungan agama adalah ilmu tentang kebenaran dan mengamalkannya. Dan dalam mengamalkan ilmu butuh kesabaran, bahkan menuntut ilmu juga membutuhkan kesabaran.
Mu'az bin Jabal r.a. nengatakan "Kalian harus mengumpulkan bekal ilmu. Sesungghnya menuntut ilmu adalah ibadah, mengetahuinya adalah khasyah (ketakutan), mencarinya adalah jihad, mempelajarinya bagi yang tidak mengetahuinya adalah sedekah dan mengulang-ngulangnya adalah tasbih. Dengan ilmu Allah diketahui dah disembah. Dengan ilmu Allah di puji dan di esakan. Dengan ilmu Allah mengangkat beberapa kaum menjadikan mereka sebagai panglima dan pemimpin yang diikuti serta pendapat mereka pun dijadikan sandaran."
Umar r.a. berkata "Kami mendapati bahwa sebaik-baik kehidupan kami adalah kesabaran."
Ali bin Abi Thalib r .a. mengatakan "Kesabaran adalah setengah keimanan, sedangkan keyakinan adalah seluruh keimanan."
Ibnu Taimiyah berkata "Allah menyebutjan di dalam Al Quran dan kata "kesabaran yang baik," memaafkan dengan cara yang baik' dan menjauhi dengan cara yang baik.'
Kesabaran yang baik adalah yang tanpa keluhan di dalamnya. Menaafkan dengan cara yang baik adalah memaafkan ranpa ada celaan di dalamnya. Menjauhi dengan cara yang baik adalah menjauhi dengan tidak ada siksaan di dalamnya.
Jika kita bersabar sebagaimana mestinya, maka ujian akan menjadi nikmat baginya. Dan musibah akan berubah menjadi anugerah, serta hal yang dibenci menjadi sesuatu yang dicintai. Karena sesungguhnya saat Allah SWT menguji seseorang berarti Allah sedang menguji kesabaran dan ubudiyahnya. Yaitu saat susah, senang, benci kita tetap memiliki perasaan dan kadar yang sama, yaitu kesabaran.
Maka mengejar mimpi menjadi bahagia tidaklah mudah laksana membalikkan telapak tangan. Tetapi dengan kunci kesabaran semua bisa diraih jika Allah menghendaki. Jadi tetaplah bersabar hingga bahagia datang menghampiri. Wallahu a'lam bishawab.[]
Post a Comment