Oleh : Nita Nopiana,S.Pd
Sukmawati beberapa hari ini menjadi pusat perhatian publik khususnya umat Islam. Orang dengan nama lengkap Diah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri alias Sukmawati ini membuat geram umat Islam karena menyoal ihwal peran Soekarno lebih berjasa daripada Nabi Muhammad saw. pada awal abad ke-20.
Pernyataan Sukmawati yang mempertanyakan peran dan ketokohan Nabi Muhammad saw. dibandingkan dengan Soekarno bukanlah perbandingan ilmiah yang ingin menggali hakikat dari ketokohan, namun telah masuk pada statement peyorasi (meledek). Substansinya: tuduhan terhadap Nabi Muhammad saw. yang tak memiliki peran atau kalah perannya ketimbang Soekarno pada era abad ke-20, saat perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Secara nalar tidak mungkin publik memandang Sukmawati bodoh sehingga tidak mengetahui fakta ini. Yang lebih kuat adalah adanya pandangan kesengajaan Sukmawati untuk merendahkan sosok Nabi Muhammad saw., dan ini tentu saja masuk dan terkategori menista agama Islam karena Nabi Muhammad saw. adalah tokoh suci bagi umat Islam.
Bahkan, beberapa di antara kasus-kasus hukum penistaan agama sebelumnya mendapatkan sorotan media yang cukup intensif. Sebut saja kasus cerpen “Langit Makin Mendung” karya Ki Pandji Kusmin, kasus Sekte Pondok Nabi, kasus Survei Tabloid Monitor, kasus Lia Aminudin (Lia Eden), kasus Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), kasus Tajul Muluk alias Haji Ali Murthado, kasus Nando Irawansyah M’ali, Kasus Rusgiani, Kasus Heidi Eugenie, dan yang paling fenomenal adalah kasus penodaan surah Al Maidah oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Sejumlah tokoh mengkritik pernyataan Sukmawati yang disampaikan dalam sebuah diskusi bertajuk “Bangkitkan Nasionalisme, Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme” (11/11/2019). Hidayat Nur Wahid dan Muhammad Said Didu adalah dua tokoh yang ikut mempersoalkan pernyataan Sukmawati.
Kasus penodaan agama oleh Sukmawati ini sendiri bukan kali yang pertama. Pada April 2018, Sukmawati Soekarnoputri juga pernah membuat umat Islam meradang. Dia membuat statement yang menyakiti hati umat Islam ihwal puisi kondenya.
Sukmawati Soekarnoputri ketika itu dilaporkan banyak elemen umat Islam ke polisi terkait puisinya dengan judul ‘Ibu Indonesia’. Puisi Sukmawati dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya pada ajang Indonesia Fashion Week 2018, di Jakarta Convention Center, dilaporkan banyak pihak karena diduga telah menghina agama Islam. Namun setelah Sukmawati menangis dan meminta maaf, datang ke MUI, akhirnya polisi menghentikan kasus.
Karena ini perbuatan berulang, sangat meresahkan umat Islam, jelas dan terang benderang menodai agama Islam, maka sudah sepatunya kepolisian di bawah pimpinan Jenderal (pol) Idham Azis segera memproses kasus ini sampai ke persidangan.
Umat Islam sudah cukup terluka dan marah oleh tindakan Sukmawati yang melecehkan Kanjeng Nabi Muhammad saw. Jangan lagi kepolisian menambah marah umat Islam karena enggan memproses kasus apalagi sampai menghentikan kasus seperti kasus Sukmawati yang pertama.
Perbandingan yang salah.
Seharusnya tak patutlah dia menyamakan Nabi yang mulia dengan sosok manusia biasa. Adakah manusia yang mampu menandingi kedudukan Nabi Muhammad? Sedangkan beliau adalah pemimpin manusia pada hari kiamat. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آَدَمَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَلاَ فَخْرَ، وَبِيَدِيْ لِوَاءُ اْلحَمْدِ وَلاَ فَخْرَ، وَ مَا مِنْ نَبِيٍّ يَوْمَئِذٍ آَدَمُ فَمَنْ سِوَاهُ إِلاَّ تَحْتَ لِوَاءِيْ وَ أَنَا أَوَّلُ مَنْ تَنْشَقُّ عَنْهُ الأَرْضُ وَلاَ فَخْرَ.
"Aku adalah pemimpin anak adam (manusia) pada hari kiamat dan bukannya sombong, dan di tanganku bendera Al-Hamd (pujian) dan bukannya sombong, dan tidak ada seorang Nabi pun, tidak pula Adam juga yang lainnya ketika itu kecuali semua di bawah benderaku, dan aku orang pertama yang keluar dari kubur dan bukannya sombong. " (HR. Tirmidzi).
Adakah manusia yang mampu menandingi kedudukan Nabi Muhammad? Sedangkan beliau adalah nabi yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
أَنَا أَكْثَرُ الأَنْبِيَاءِ تَبَعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ يَقْرَعُ بَابَ الْجَنَّةِ
“Saya adalah nabi yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat. Dan saya orang yang pertama kali mengetuk pintu surga.” (HR. Muslim).
Rasulullah memiliki 5 kekhususan yang tidak dimiliki oleh seorangpun sebelum beliau.
Dari Jabir bin Abdullah, bahwa nabi bersabda, ‘Aku diberi (oleh Allah) lima perkara, yang itu semua tidak diberikan kepada seorang-pun sebelumku. Aku ditolong (oleh Allah) dengan kegentaran (musuh sebelum kedatanganku) sejauh perjalanan sebulan; Bumi (tanah) dijadikan untukku sebagai masjid (tempat sholat) dan alat bersuci (untuk tayammum). Maka siapa saja dari umatku yang (waktu) sholat menemuinya, hendaklah dia sholat. Ghonimah (harta rampasan perang) dihalalkan untukku, dan itu tidaklah halal untuk seorangpun sebelumku. Aku diberi syafa’at (oleh Allah). Dan Nabi-Nabi dahulu (sebelum-ku) diutus khusus kepada kaumnya, dan aku diutus kepada manusia semuanya’” (HR. Bukhari).
Dan masih ada banyak keutamaan dan ketinggian kedudukan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam berdasarkan argumen dari Al-Quran, Al-Hadits, dan Ijmak (kesepakatan) para ulama serta umat manusia di muka bumi ini. Sungguh sebuah kebodohan yang nyata, apabila ada seseorang yang membanding-bandingkan kedudukan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dengan seseorang di muka bumi ini yang hidup di zaman sesudah beliau shallallahu alaihi wasallam, apapun itu profesinya, jabatannya dan jasanya. Semoga Allah senantiasa membimbing kita di atas Agama yang lurus dan mulia ini yaitu Islam.*
Post a Comment