Oleh : Mimin Aminah
ibu rumah tangga.
Seorang ibu NP (21) menggelonggong anaknya ZNL (2.5) dengan air galon hingga tewas, NP mengaku menyiksa anaknya lantaran stres diancam akan diceraikan oleh sang suami.
"istrinya stres diancam diceraikan apabila anaknya ini dalam kondisi kurus tidak bisa gemuk" kata Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk ,Jakarta Barat, Jum'at (25/10/2019). Irwandhy menyebutkan, Karena ancaman suami, NP mengambil jalan pintas untuk "menggemukkan"anaknya dengan cara digelonggong air minum. Saat digelonggong korban menangis. Emosi NP semakin tidak terkendali hingga akhirnya melakukan penganiayaan terhadap korban. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 18 oktober 2019 lalu di rumah kontrakan pelaku di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pelaku melakukan penganiayaan saat suaminya sedang bekerja.
Kasus ini dilaporkan oleh pihak Rumah Sakit yang pertama kali menangani korban saat dibawa ke Rumah Sakit, Korban dalam kondisi mulutnya mengeluarkan air dan perutnya kembung (IslamPos).
Ini hanya salah satu kasus kekerasan pada anak yang dilakukan seorang ibu yang terexpos ke media. Di luar sana masih banyak lagi kejadian - kejadian serupa baik dilakukan ibunya atau ayahnya yang tidak terexpos. Tindakan kekerasan pada anak seperti fenomena gunung es lebih banyak dipendam ketimbang terlihat.Sungguh sangat miris seorang ibu yang seharusnya menyayangi,mencintai ,menjaganya dengan setulus hati, malah menganiaya sampai meninggal.
Kenapa ini bisa terjadi?
Dimana naluri keibuannya?
Kekerasan pada anak tentu tidak akan datang datang begitu saja melainkan ada faktor penyebabnya atau pemicunya.
Faktor penyebab terjadinya kekerasan pada anak disebabkan karena stres dalam keluarga,stres yang berasal dari anak misalnya, Anak dengan kondisi fisik,mental dan perilaku yang berbeda dengan anak yang lainnya ataupun stres yang berasal dari suami seperti kasus yang dialami NT karena takut diceraikan, ataupun orang tua si anak mengalami kekerasan pada masa lalunya,keluarga yang sering bertengkar, dan penyebab yang tak kalah penting adalah faktor ekonomi, Kemiskinan yang dirasakan semakin berat,mahalnya kebutuhan hidup, Sandang, Pangan, Papan, Listrik,Air, Pendidikan, Kesehatan ,menjadikan beban yang dipikul semakin menghimpit, Tekanan hidup semakin berat, Kemiskinan yang tiada bertepi menghantarkan ke ambang keputus asaan, Menjadikan sedikit demi sedikit hilangnya naluri keibuan. Sehingga anak - anak yang jadi pelampiasannya.
Sungguh ironis, kita hidup di Negara kaya raya, subur ma' mur loh jinawi tapi kemiskinan melanda rakyatnya. ini semua akibat penerapan ekonomi kapitalisme dimana kesejahteraan bukan lagi milik rakyat tapi milik para penguasa dan para kapitalis.disamping itu lemahnya iman yang membuatnya buta sehingga tega menganiaya buah hatinya, pondasi Islam yang rapuh karena sekulerisme yang dianut Negara ini yang memisahkan agama dari kehidupan menambah panjang daftar penyebab kekerasan pada anak ini.
Dalam Negara Islam, Negara sangat memperhatikan kebutuhan rakyatnya mulai dari Sandang, Pangan, Papan, Kesehatan, Pendidikan, Negara yang menjaminnya. Negara Islam juga menjamin kesejahteraan rakyatnya dengan menyediakan lapangan pekerjaan dengan gaji yang memadai, sehingga para ibu tidak akan stres karena masalah ekonomi, Para ibu sibuk menyiapkan diri menjadi Ummu Warobatul Bait (Ibu sekaligus manajer rumah tangga), Dan sebagai pendidik utama bagi anak - anaknya, kehidupan rumah tangga yang Sakinah Mawadah 6 akan tercipta dengan sendirinya.
Maka dari itu sudah saatnya campakkan sistem Demokrasi dan kembali pada Syari'at Islam.
Wallahu alam.
Post a Comment