Gaza Merindu Ukhuwah dan Khilafah

Oleh : Uni Wulandari
(Pemerhati Masyarakat dan Penulis Ideologis) 

Pada tanggal 12 November 2019, teroris-Israel kembali meluncurkan serangan di jalur Gaza,  yang menargetkan para militan Jihan Islam. Korban, tak henti-hentinya berjatuhan setelah ribuan jiwa melayang tanpa penyelesaian secara tuntas dan menyeluruh.

Setelah beberapa waktu lalu Donald Trump mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Dilansir oleh detik.com, pada tanggal 19 November 2019 Pengumuman Amerika Serikat (AS) soal posisi terbaru yang tidak lagi menganggap permukiman Israel di Tepi Barat ilegal, menuai kemarahan Palestina.

Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Selasa (19/11/2019), Otoritas Palestina mengecam keputusan terbaru dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump yang menyatakan bahwa permukiman sipil Israel di Tepi Barat 'bukanlah inkonsisten dengan hukum internasional'. Dengan gampangnya As kembali membuat wewenang dan membuat dunia geram menyaksikannya. Padahal, AS tidak berwenang untuk membatalkan resolusi hukum internasional dan tidak memiliki hak untuk memberikan legalitas terhadap setiap permukiman Israel," tegas Nabil Abu Rudeinah selaku juru bicara Presiden Palestina, Mahmoud Abbas.
      
Aksi solidaritas dan kecaman datang dari berbagai penjuru dan kalangan. Bantuan berupa kebutuhan pokok dan medis menemani perjuangan mereka untuk tetap hidup dan membela diri. Neeri-negeri kaum muslim seakan  tak berdaya, jangankan untuk membantu saudaranya di Palestina, mereka pun bahkan tak berdaya membela negeri mereka sendiri atas imperialisme gaya baru. Kapitalisme mereka jadikan sebagai sistem hidup mereka. Yang faktanya, paham kapitalisme itu telah di emban oleh seluruh negri-negri si seluruh penjuru dunia. Wilayah teritorial juga menjadikan mereka individualisme seakan masalah Palestina bukanlah masalah mereka. 

Mereka bahkan tak perduli dengan penderitaan saudara seimannya, justru  mereka malah sibuk bergandengan mesra dengan AS dan Israel. Perlawanan diplomasi bahkan telah kalah melawan kekejaman dan kecurangan zionis israel. Kini, Institusi yang terbukti nyata, mampu membela seluruh umat muslim hanyalah khilafah. Institusi yang mampu menjadi perisai bagi umat muslim dan umat non muslim. Pembelaan khilafah terhadap umat muslim tak bisa di abaikan, sebagaimana sajarah mencatat tentara kaum muslim rela memerangi Romawi hanya untuk membela seorang muslimah yang dilecehkan oleh tentara Romawi.
       
Khilafah telah membuktikan kejayaannya pada dunia, sebagai peradaban terbaik dunia. Bantuan-bantuan khilafah terhadap negeri-negeri yang mengalami kesulitan juga telah meninggalkan kisah indah  dengan rasa ukhuwah yang melebih HAM.
         
Tidak hanya itu, Kehebatan ilmu teknologi, sains, kedokteran dan matematika menjadi dasar peradaban dunia Barat saat ini. Namun, sejak khilafah runtuh melalui tangan laknatulloh Mustafa Kemal Atatturk, kekuatam umat Islam saat ini melemah sebab tersekat-sekat dalam negeri-negeri kecil. Diberi jarak atas dasar nasionalisme yang membuat masing-masing negeri-negeri tak peduli pada negeri-negeri lainnya. Umat muslim tercerai berai di berbagai belahan dunia, persatuan dianggap sampah, sementara islamophobia menjangkit kaum muslim itu sendiri. Muslim dijauhkan dari Al-qur'an, merasa asing dengan ajarannya sendiri, merasa ketakutan dengan tuduhan teroris dan radikal yang menjadi momok menakutkan.

Maka sudah saa tnya, Kaum muslim kembali kepada institusi yang dapat membela dan menyatukan  seluruh kaum muslim yang ada di seluruh dunia yaitu khilafah. Khilafah yang menjadi perisai dan menjunjung martabat kaum muslim. Maka  sikap yang harus kita lakukan adalah perangi dan usir mereka!
 Sebagaimana di jelaskan dalam firman Allah Swt. :
ÙˆَØ£َØ®ْرِجُوهُÙ…ْ Ù…ِÙ†ْ Ø­َÙŠْØ«ُ Ø£َØ®ْرَجُوكُÙ…ْ﴾
Usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian (TQS al-Baqarah [2]: 191) 
       
Hanya khilafah yang mampu menyelesaikan segala persoalan yang ada di seluruh dunia. Termasuk mengusir Israel dengan tegas dari bumi Palestina, mengusir semua penjajah yang menyakiti kaum muslim di berbagai negeri. Dan hanya khilafah yang satu-satunya yang akan membuat seluruh negeri tak berani menyentuh apalagi menyakiti kaum muslim di seluruh dunia.

Post a Comment

Previous Post Next Post