Fitnah Dibalik Isu Radikalisme

Oleh : Iis Siti
(pegiat dakwah)

Buruk muka cermin dibelah, begitu mungkin peribahasa yang paling tepat untuk menggambarkan rezim  yang tengah berkuasa sekarang. Setelah lima tahun gagal mendatangkan kesejahteraan bagi rakyat, kini kaum muslim yang menuntut perubahan dianggap mengganggu rezim penguasa. Gorengan terorisme dan radikalisme pun kembali dijajakan.

Polemik seputar radikalisme semakin hari semakin menghangat di negeri ini. Seperti yang kita lihat saat ini, berbagai isu radikalisme kembali diangkat ke permukaan, meski tidak jelas apa dan bagaimana kategori radikalisme di mata rezim.  Namun yang terlihat adalah reaksi keras terhadap Islam dan ajarannya. Tujuannya, apalagi jika bukan untuk terus memojokkan Islam dan kaum muslim, terutama mereka yang selama ini istiqamah untuk memperjuangkan tegaknya syariah Islam  dalam ranah kehidupan. Imbasnya, umat Islam di negeri ini menjadi bulan-bulanan rezim karena dianggap berseberangan dengan kebijakan-kebijakan mereka.

Sebagaimana dikutip dari laman RRI.co.id, baru-baru ini Menteri Agama Fachrul Razi mengingatkan kepada segenap Aparatur Sipil Negara (ASN). Untuk tidak terpengaruh paham radikal (radikalisme), pernyataan tersebut disampaikan Menteri Agama saat melakukan silaturahmi dengan (ASN), yang berlangsung di asrama Haji Banda Aceh, Minggu (17/11/2019).

Isu radikalisme itu seharusnya perlu dilihat secara kritis, agar tidak menjadi alat yang dapat mendiskreditkan umat Islam karena melahirkan penyesatan opini. Beberapa pihak meyakini, isu radikalisme yang diusung oleh pemerintah, justru untuk menutupi kegagalan pemerintah dalam ekonomi. Dan isu radikalisme ini akan terus dimainkan dalam lima tahun kedepan, mereka akan terus menggoreng isu berkonotasi negatif pada siapapun yang menentang kebijakan rezim karena alasan syariat Islam. 

Di tengah gempuran isu radikalisme itu pun muncul berbagai persoalan yang tengah dihadapi negeri saat ini, bahkan merupakan persoalan yang lebih urgen  untuk diselesaikan, ketimbang menggandrungi masalah radikalisme, sebut saja angka kemiskinan yang masih tinggi, utang luar negeri, korupsi, kriminal, pengangguran yang terus meningkat, beban hidup masyarakat yang semakin mencekik, dll  sampai saat ini belum menemukan titik terang dalam persoalan tersebut, bahkan cara mensolusikannya saja tak pernah menemukan angin positif. Yang ada hanyalah keterpurukan hidup  tiada akhir. 

Sesungguhnya radikalisme ini merupakan proyek global negara imperialis seperti Amerika, Inggris, Australia dan sekutunya, Tujuan utamanya, tidak lain untuk membendung aspirasi syariah Islam kaffah dan persatuan umat Islam di dunia. Isu radikalisme digunakan untuk memperlemah dan mengkriminalkan, perlawanan umat Islam menentang intervensi dan penjajahan imperialis barat.

Andai saja kaum muslim  cerdas saat ini, tentu mereka akan melihat dan memperhatikan, bahwa umat Islam yang memperjuangkan penegakan syariah secara kaffah. Dilakukan melalui dakwah. Sebuah proses yang bersifat edukatif dan argumentatif. Tidak ada satupun bukti bahwa perjuangan mereka itu disertai kekerasan apalagi aksi terorisme.

Perlu kita pahami bersama, bahwa di balik isu radikalisme ini, sesungguhnya merupakan bagian dari ghazwul-fikri (perang pemikiran), yang memang gencar dilakukan oleh negara-negara barat, yang di setir oleh Amerika Serikat. Inilah fakta perang peradaban antara Islam dan barat melalui isu radikalisme dan terorisme.
Allah berfirman:

Orang-orang yahudi dan nasrani tdak akan senang  kepada kamu, hingga kamu mengikuti agama mereka.
Katakanlah : "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)." Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka, setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." 
(TQS Al-Baqarah [2] : 120).

Jadi hal terpenting saat ini yang diperlukan adalah menumbuhkan kesadaran umat Islam di seluruh dunia, karena dengan  adanya isu radikalisme ini merupakan palu godam yang ditujukan memukul aktivitas amar makruf nahi munkar. Kita hanya bisa mengingatkan, segala makar musuh-musuh Islam untuk membendung kebangkitan Islam pastilah gagal. Kemenangan sudah dijanjikan Allah SWT, kepada umat Islam yang dengan sungguh-sungguh memperjuangkan syariah Islam. Segala bentuk makar mereka pasti gagal, karena akan berhadapan dengan makarnya Allah SWT. Allah berfirman:

"orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya." (TQS Ali-Imran [3] : 54).

Untuk itu, bahwa kaum muslim yang sudah lurus dalam menempuh jalan yang dicontohkan Rasulullah, dalam menegakkan Islam. Pasti akan menghadapi banyak fitnah dan datangnya fitnah tersebut, dari segala penjuru, dengan aneka ragam bentuknya, tidak lain, demi menggagalkan perjuangan kaum muslim,  dalam menegakkan kebenaran Islam. Dan hendaklah setiap muslim menunjukkan kecintaannya pada Islam, dengan tetap istiqamah untuk memperjuangkan agama Allah, dan mengamalkan syariah Rasulullah secara kaffah, dalam ranah kehidupan, walau  banyak rintangan ataupun duri-duri tajam yang menghalang, yakinlah bahwa Allah bersama kita.

WalLahu  a'lam bi ash-shawab

Post a Comment

Previous Post Next Post