Sepelekah Guru Tk?

By : Mia Fitriah El

Pada 5 Oktober bertepatan dengan hari guru sedunia, yang merupakan peringatan tahunan untuk memberikan apresiasi dan penghormatan kepada guru, karena guru  memegang peranan penting pada setiap generasi. 

Tak hanya peringatan sedunia. Sejumlah negara mencanangkan pula hari guru  di negara masing-masing. Tak terkecuali Indonesia, yang punya hari guru nasional yang jatuh pada 25 November, bertepatan dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia.

Terselip harapan agar kesejahteraan guru terus membaik, dan berdampak pada  kualitas guru yang terus menanjak.

Pada hari dimana kita ingin menunjukkan penghargaan dan ungkapan terimakasih terhadap jasa guru. Tiba2 profesi  ini disepelekan, Hal itu dialami oleh seorang guru TK dari Jawa Timur yang jadi viral setelah menceritakan profesinya disepelekan oleh orang.

Apa jadinya jika profesi yang tengah  ditekuni kemudian diremehkan oleh seseorang? Tentunya perasaan marah dan kesal melanda.

Itulah yang menjadi perbincangan hangat para warganet beberapa hari ini setelah sebuah akun Twitter bernama @akuitudina yang mengunggah curhatannya lantaran Profesinya sebagai Guru Taman Kanak-Kanak (TK) dilecehkan.

Profesi guru  TK seringkali dipandang remeh di kalangan masyarakat. Tak sedikit yang berpendapat bahwa profesi ini tidak memberikan keuntungan apapun. Entah dari pemerintah, atau ketidaktahuan masyarakat. 

Tengoklah  pribahasa ini 
"Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu.”  

Mendidik anak-anak sejak dini sama artinya kita mempersiapkan masa depan si kecil agar lebih siap dalam menghadapi dunia yang saat ini semakin berkembang. 

Bukankah kondisinya orangtua sekarang berbeda, kesibukan terus mencerca,  interaksi memudar, sehingga pilihan adalah menyekolahkan. Tapi, tidak berarti tangung jawab itu gugur. 

Tapi terlepas dari soal itu. Betapa besar tanggung jawab seorang guru TK  pengganti peran orang tua. 

Menjadi seorang guru TK seringkali bukan jadi impian kebanyakan orang. Banyak yang menganggapnya sebagai keputusan berat, karena beban tanggung jawab yang besar dalam mengajar anak-anak yang pertama kali mengenal pendidikan. 

Islam memandang Guru pada kedudukan tinggi karena darinya  santapan jiwa dengan ilmu diberikan, akhlak mulia dicontohkan, dan perilaku yang buruk diluruskan.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri sering disebut sebagai “Pendidik kemanusiaan”. 

Guru TK bukan sekedar tenaga pengajar, bukan hanya fokus merencanakan pembelajaran, menyiapkan media pembelajaran, tugas-tugas administrasi, menyampaikan materi, hingga mengevaluasi. 

Bukan hanya memenuhi kualifikasi keilmuan dan akademisi. Tetapi, bagaimana proses dan bertahap membentukan akhlak dan dilihat  dari aspek  kognitif, fisik-motorik, sosial-emosional, bahasa, dan seni. 

Tugas guru TK jangan disimpangsiurkan,  seringnya guru TK dihadapkan dengan orangtua yang sangat menuntut untuk memperhatikan anaknya secara berlebihan dari memperhatikan makan, minun, alat tulis, pakaian, sepatu sampai menunggu dijemput pulang padahal sudah diluar jam sekolah. 

Mereka ikhlas, iklas yang terbayarkan hanya dengan senyuman. Bukan acuh dan seakan-akan meminta pertanggungjawaban. Bukannya keikhlasan guru kunci keberhasilan dan keberkahan ilmu.

Post a Comment

Previous Post Next Post