Pada Tour de Singkarak 2019 Disparpora Payakumbuh Bakal Tampilkan Pacu Itik dan Kesenian Tradisional


N3 Payakumbuh - Dalam rangka memeriahkan perhelatan balap sepeda Tour de Singkarak (TdS) 2019 pada November mendatang, Disparpora Payakumbuh bakal menampilkan pacu itik dan kesenian tradisional. Suguhan permainan khas anak nagari itu juga ditujukan untuk mempromosikan wisata Payakumbuh.
“Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, kita selalu menampilkan pacu itik dan kesenian tradisional seperti talempong dan tari pasambahan di TdS,” ujar Kepala Disparpora Payakumbuh Elfriza Zaharman, Jumat (6/9).
Pelaksanaan TdS 2019 direncanakan berlangsung sebanyak 19 etape. Etape ketiga di Kota Payakumbuh akan start di Medan Nan Bapaneh Ngalau Indah menuju Jalan Lingkar Utara, Talawi, Tugu Ratapan Ibu, Tugu Adipura, dan kembali ke arah Ngalau Indah.
“Rute tersebut juga untuk mempromosikan beberapa destinasi wisata kita seperti Ngalau Indah dan Jembatan Ratapan Ibu. Hingga kini sejumlah perbaikan dan persiapan terus dilakukan,” tutur Elfriza.
Untuk diketahui, pacu itik merupakan permainan tradisional asli Luak Limopuluah yang konon sudah ada sejak 1028. Kisah awalnya terjadi di Nagari Aur Kuning dimana kebiasaan petani yang menghalau itik hingga memmuat itik itu terbang.
Muncullah ide untuk mengadakan pacu itik. Itik dilatih untuk dapat terbang tinggi, kemudian diikutsertakan dalam ajang lomba. Lomba yang diselenggarakan untuk menghilangkan kepenatan petani itu terus terjadi turun temurun. Sekarang pacu itik tak lagi digelar di sawah, namun di arena tersendiri. (Rel/Rstp)

Post a Comment

Previous Post Next Post