Oleh : Siti Ningrum
Memasuki abad 21 kecanggihan teknologi semakin mewarnai dunia. Terbukti dengan bermunculannya berbagai aplikasi pada handphone android. Kalo dulu pengguna hanya bisa berkomunikasi saja melalui handphone namun, sekarang apa pun bisa dilakukan melalui handphone. Dari mulai jualan, belanja, sampai dengan transaksi perbankan bisa menggunakan aplikasi yang telah disediakan oleh layanan play store caranya pun sangat gampang kita tinggal download saja. Siapa pun bisa melakukannya tanpa terkecuali.
Youtube pun menjadi pilihan tontonan paling menarik saat ini dibanding menonton televisi. Tak kalah menarik juga mendengarkan tausiyah pun bisa di youtube. Dai -dai muda pun populer lewat youtube.
Bahkan yang terbaru adalah aplikasi bimbingan belajar (bimbel) bernama Ruang Guru. Siswa tidak usah repot harus datang ke tempat les, cukup di rumah saja menggunakan aplikasi tersebut. Ruang Guru karya anak bangsa Indonesia. Kita patut bangga.
Namun, seiring dengan kemajuan tekhnologi sejatinya bisa meningkatkan kemajuan berfikir bukan malah sebaliknya. Tekhnologi dengan kecanggihannya bisa menembus dunia tanpa batas. Namun, sehebat dan secanggih apa pun tekhnologi tetaplah benda mati. Yang dengannya manusia pun bisa binasa.
Sepanjang manusia hidup perubaban tekhnologi akan terus ada. Namun, harus berbanding lurus dengan perubahan manusia itu sendiri. Pada dasarnya manusia yang merubah keadaan tersebut. Kemajuan tekhnologi harus diimbangi dengan perubahan taraf berpikir dan perilaku, yang dimaksud adalah perubahan ke arah yang lebih baik, bukan malah sebaliknya.
Perubahan ke arah lebih baik dinamakan dengan hijrah. Fenomena Hijrah dimulai ketika Rasulullah saw dan para sahabat berpindah dari kota Mekah menuju kota Madinah dan memulai babak baru kekuasan islam di Jazirah Arab. Dan menjadi bagian hal terpenting yang menorehkan sejarah peradaban islam.
Sebelumnya juga di kota Mekah Rasulullah saw dan para pemuda menjadi bagian gerakan perubahan tatanan kehidupan di kota Mekah. islam datang merubah keadaan manusia dari kegelapan menuju cahaya Allah. Bukan hanya ibadah ritual yang berubah namun dengan islam perubahan total pun di mulai. Semua aspek kehidupan pun turut berubah.
Islam mengatur sedemikian rupa dari hal yang terkecil seperti makan dan minum sampai hal yang besar seperti pengaturan sistem pemerintahan.
Itulah perubahan yang hakiki perubahan menyeluruh dan hanya bisa diwujudkan dengan aturan Islam.
Hijrah yang sesungguhnya adalah hijrah yang dicontohkan oleh Rasulullah saw .
Kita sebagai umat muslim harus mampu berhijrah dari sistem buatan manusia menuju sistem buatan Sang Pencipta yaitu sistem islam.
Sudah saatnya kita pun mengganti sistem kapitalisme yang nyatanya telah gagal dan merusak tatanan kehidupan.
Sebab manusialah yang membuat kerusakan. Karena dengan tangannya telah membuat hukum untuk menghukumi berbagai hal. Dengan tangannya membuat berbagai macam kebijakan yang menyengsarakan rakyat. Maka, yang terjadi adalah kerusakan dimana-dimana.
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, agar mereka merasakan sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Ar Rum:41)…
Saatnya mengganti sistem kapitalisme dengan sistem islam yang akan melahirkan berbagai kemaslahatan. Sebab sistem islam lahir dari yang berhak membuat hukum yaitu Allah swt. Ketika manusia melaksanakan semua aturan-aturan-Nya maka, kita akan merasakan keberkahan dari langit dan bumi.
"Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (Al-A'raf : 96)
Hijrah akan membawa berkah ketika perubahan hakiki terwujud yaitu hijrah dari sistem kapitalis menuju sistem islam.
Wallohualam Bishawab.
Post a Comment