Oleh : Maryatiningsih
(Ibu Rumah Tangga)
Masalah ekonomi adalah salah satu sektor yang harus di perhatikan oleh pemerintah, terutama di negri ini. Dengan alasan inilah maka berbagai macam cara dilakukan tujuannya untuk memperbaiki keadaan ekonomi negeri. Tidak sedikit swasta dan asing berbondong - bondong mengambil kesempatan emas itu,karena mereka adalah para pemilik modal yang sangat menjanjikan. Pemerintah tidak menyadari atau terbodohi bahwa sesungguhnya investasi itu adalah jalan penjajahan atau eksploitasi faktor-faktor ekonomi oleh kapitalis. Apabila kita mau membuka mata kita, kita amati dengan sejelas - jelasnya siapa yang untung dan siapa yang nantinya akan merugi? Dan siapa yang nantinya sejahtera. Pada kenyataannya dari tahun ketahun bukan semakin sejahtera tetapi semakin jauh dari kata sejahtera. Yang kaya semakin kaya(para pemilik modal), yang miskin semakin miskin( rakyat jelata).
Di lansir dari Dara Bandung, bahwa Kabupaten Bandung akan segera membangun Kawasan Ekonomi khusus (KEK) untuk pengembangan destinasi wisata berbasis lingkungan (ekowisata). Ini sesuai dengan instruksi menteri pariwisata (Menpar) RI, Arif Yahya. Kabupaten Bandung di nilai memiliki pesona pariwisata yang indah, tapi belum di manfaatkan dengan baik. Terdapat 12 titik yang menjadi potensi KEK ekowisata, dimana memiliki keindahan yang tiada duanya, seperti kawah rengganis, situ nyonya, situ patenggang, glamping, dan tirta camelia. Indikator keberhasilan pariwisata suatu daerah menurut Bupati Bandung Dadang M Nasir, adalah di ukur dari kata meningkatnya jumlah wisatawan. Hal ini dapat menjadi salah satu pemicu pengembangan ekonomi daerah tersebut. Maka dengan adanya dukungan dari Menpar juga kerja sama dengan PTPN VIII, ini mencerminkan gerakan sabilulungan antara pemerintah daerah dengan perusahaan, katanya.
Apakah dengan adanya KEK, Nantinya mampu mengembangkan ekonomi rakyat setempat, lalu apakah tidak ada dampak negatif dari rencana tersebut? Yang jelas pasti banyak, diantaranya akan ada penggusuran, kemudian segala akan di komersilkan. Dan jika pengelolaan nya asal - asalan, maka akan berdampak masalah baru yang muncul seperti ikhtilat dan perzinaan. Sebab yang mereka inginkan adalah untung dan bagaimanapun caranya supaya mendapatkan untung yang sebanyak - banyaknya dari apa yang sudah mereka investasikan.
Sesungguhnya masalah ekonomi yang terjadi saat ini adalah akibat penerapan sistem ekonomi kapitalis neolib yang tegak di atas asas sekulerisme dan pilar - pilar ekonomi yang batil, seperti riba, kebebasan kepemilikan, dan perilaku dll. Serta di topang sistem politik demokrasi yang memberi kesempatan kepada kapitalis untuk berkuasa. Dan semuanya telah terjadi, maka hampir semua aset negara ini tergadaikan bahkan bisa jadi di kuasainya. Keberhasilan para penjajah semakin nampak tetapi pemerintah masih terlena dan belum tersadarkan.
Indonesia akan semakin hancur dan bisa jadi akan tergadaikan, apabila di biarkan seperti ini. Indonesia butuh penerapan sistem ekonomi dan politik Islam yang tegak atas asas aqidah dan pilar yang sahih. Di masa kekhilafahan jangankan manusia hewan pun di sejahterakan, khalifah tidak membiarkan umatnya tidak sejahtera. Kejayaan ekonomi Islam di era umar bin Abdul Aziz bisa tercipta bukan semata - mata karena sistem ekonomi saja yang Islami. Melainkan karena beliau menegakkan syariat Islam dengan tegas dan menyeluruh dalam kekhilafahannya. Ekonomi Islam hanya akan mungkin berhasil jika di terapkan dalam masyarakat Islam yang menerapkan islam secara menyeluruh (Kaffah), baik di bidang ekonomi itu sendiri maupun di bidang-bidang lainnya seperti politik, sosial, pendidikan, budaya dll(Alqordhowi 19 95).wallohualam bishowab.
Post a Comment