Apa Benar Negara Mulai Terjajah ?

Oleh: Surfida, S.Pd.I

“Semua masalah pasti ada solusinya”. Kita sering mendengar kata motivasi seperti itu, bahkan kita juga pernah memotivasi teman kita, yang sedang mengahadapi masalah dengan kata-kata tersebut. Begitu juga yang terjadi di negara ini, semua masalah yang dihadapi negara selalu ada solusinya. 

Akan tetapi solusi yang diberikan  pemerintah bukan solusi yang menguntungkan rakyatnya. Karena setiap negara ini mengahadapi masalah, para menterinya selalu menjadikan negara China sebagai solusi. Salah satunya tentang defisitnya anggaran BPJS.Seperti yang dilansir dari Kumparan.Com, 23 Agustus 2019, Menteri Koordinator  Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menyatakan “Kemarin itu Ping An tawarkan mungkin mereka bisa bantu evaluasi sistem IT-nya. karena kemarin Presiden minta kalau BPJS mungkin perlu lakukan perbaikan untuk sistem mereka.Saat ini defisit yang dialami oleh BPJS tercatat sekitar Rp 28 triliun. (https://m.kumparan.com)

Pemerintah menganggap bahwa bantuan dari Ping An tersebut adalah bantuan dari langit. Sehingga Luhut menyarankan agar Ping An ketemu langsung dengan pihak BPJS untuk membicarakan apa-apa yang harus diterapkan atau ditingkatkan. (https://www.cnbcindonesia.com,). 

Itu hanya salah satu dari sekian banyak masalah yang dihadapi Indonesia, dimana negara selalu meminta solusi dari negara China. Mulai dari garuda, Krakatau Steel, PLN. Jika negara ini selalu mengandalkan China atau negara asing lainya untuk menopang masalah atau membangun perekonomian negara , sudah pasti negara ini akan dikuasai oleh asing, salah satunya China. Karena bila suatu negara sudah mendapatkan pinjaman yang berbunga, pasti negara tersebut akan mengikuti setiap arahan yang disampaikan oleh negara pemberi modal. Pada akhirnya diajajah. Seandainya sudah seperti itu, yang dirugikan adalah rakyat, sedangkan pemerintah mendapatkan keuntungkan besar yang masuk dalam kantung pribadinya.

Seperti halnya BPJS. Saat defisit seperti saat ini, BPJS selain ditawarkan kepada China dengan alasan kerja sama, juga iuran BPJS naik dan para pegawainya pun meminta kenaikan tunjangan padahal mereka minim prestasi, karena setiap tahun selalu defisit.(https://m.cnnindonesia.com). Seharusnya saat mengalami defisit seperti itu maka negara harus membantu, bukan ditawarkan kepada negara China. Ketika nanti sudah dikelola China, bisa jadi iuran ini akan dinaikan lagi agar bisa membayar gaji karyawan.Bahkan pemerintah ditengah semrawutnya negeri ini, pemerintah ngotot mau pindahkan ibu kota. Ini membuktikan bahwa pemimpin ini tidak benar-benar sayang dan cinta terhadap rakyatnya. Cinta pemimpin hadir hanya ada dalam pencitraan.

Ketika masalah ini tak kunjung selesai dan Indonesia sudah masuk cengkraman asing, ini membuktikan bahwa ideologi yang diagung-agungkan oleh para pejabat ini, tidak mampu melindungi negara. Sehingga negara ini tidak bisa mandiri untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Saat ideologi yang diagungkan tersebut tidak mampu melindungi, itu menunjukan bahwa ideologi tersebut salah atau masih memiliki kekurangan, sehingga harus diganti dengan ideologi yang bisa melindungi negara ini dari rong-rongan penjajah. 

Islam sebagai Solusi

Akan tetapi ideologi yang menggantikan ideologi lama atau yang rusak adalah harus berasal dari sang pencipta manusia, bukan dari hasil produk manusia.Ideologi yang berasal dari sang Khalik itu adalah Ideologi Islam. Islam ini hadir bukan hanya sebagai agama ritual, sebagaimana yang dipahami sebagian besar umat islam saat ini. Tetapi ia juga hadir untuk mengantur segala aspek kehidupan manusia, termasuk mengantur negara agar bisa mandiri. Jika sudah mandiri mengurusi masalah dalam negeri maka negara tersebut akan aman dari para penjajah. 

Pemimpin negara yang berideologi Islam tersebut, akan memposisikan dirinya sebagai pelindung untuk rakyatnya, sehingga ia harus kuat, berani dan terdepan. Maka ketika ada musuh yang menyerang, ia bersama pasukanIslam akan melawan, seperti yang dilakukan oleh Khalifah Harun ar-Rasyid kepada Kaisar Romawi, Nakfur. Saat itu Nafkur merendahkan Khalifah Harun ar-Rasyid melalui surat. Sang Khalifah pun membalas surat itu, dan mengirim kembali sekaligus beliau berangkat bersama pasukannya untuk memberi pelajaran terhadap Kaisar Romawi.

Pertarungan itu dimenangkan oleh pasukan muslim. Kaisar Romawi mau berdamai dan membayar jizyah. Namun, ternyata Nakfur mengkhianati perjanjian tersebut saat Khalifah pulang ke Riqqah. Karena pengkhianatan tersebut, membuat Harun ar-Rasyid kembali untuk menaklukan Kaisar Romawi. Begitulah jika sebuah negara menerapkan ideologi Islam dan pemimpinnya memiliki ketaqwaan terhadap Allah. 

Maka dari itu, marilah bergabung dengan kelompok yang memperjuangkankembalinya Islam, agar umat ini tidak dilecehkan orang-orang kafir seperti yang terjadi saat ini, karena memiliki pemimpin yang lemah, juga menerapkan sistem yang bertentangan dengan Islam. “WALLAHU’ALAM BISHOWAB”

Post a Comment

Previous Post Next Post