Amanah Mulia

Oleh: Sumiati  
(Praktisi Pendidikan dan Member AMK )

Setiap orang tua menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya, pastinya berbagai cara ditempuh, di tengah kesibukan terus berupaya. Setiap orang tua berazam mendidik anak-anaknya  hingga mati menjemput.

Memilih sekolah bagi  anak ke sekolah yang mampu menjaga aqidah, menggali potensi memang tidaklah mudah, bisa jadi orang tua bingung memilih sekolah terbaik. Sekolah mahal bukanlah jaminan anak akan berhasil meraih cita-cita. Sekolah sederhana pun belum tentu mampu menjadikan anak sesuai harapan. 

Ya, sekolah itu mahal, murah, sederhana atau apapun. Anak akan berhasil dalam belajarnya jika ada sinergi antara sekolah dan orang tua. Orang tua ridho dengan pendidikan yang diberikan sekolah ke mereka. Anak-anak pun mengikuti alur yang seharusnya berbagai kebijakan dari sekolah. 

Ikatan yang saling ridha antara orang tua dan guru, adalah kunci keberkahan bagi seorang anak, tanpa ada ridha satu sama lain, tidak mungkin ada keberhasilan bagi anak-anak kita, sehebat apapun guru, anak, orang tua, semua itu tak berarti tanpa sinergi.

Setahun yang lalu, ananda yang satu ini penuh tantangan untuk mengarahkannya. Sulit duduk manis di lingkaran tahfidznya, begitupun di pelajaran lain, sulit baginya untuk duduk sidakep di meja sembari mengikuti pelajaran. Setiap jam pelajaran jarang yang diikuti sempurna, baik menulis, menyimak maupun duduk tenang.

Kami menyayanginya walaupun kadang tidak sabar menyeruak di dada. Jika perasaan itu muncul, kami kembali ke tujuan semula dalam mendidiknya. Fokus Lillah berupaya tetap istiqomah mendampinginya.
Teringat sebuah ayat cinta dari Sang Maha Perkasa:

Surat An-Nisa' Ayat 9

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.

Murid memang bukanlah anak sendiri, namun menyayangi murid haqiqatnya menyayangi anak sendiri, itulah yang tercantum di kitab ta'lim mutta'aliim. Bahagia mendidik mereka, dan lebih bahagia lagi jika melihat hasil dari setiap tetes keringat dalam perjuangan ini. Keshalihan mereka bagai pelipur dari setiap lara ataupun duka.

Hari berlari, minggu berlalu, bulan berjalan, tahun berganti. Air mata, lelah, dan lainnya telah terlewati. Hari ini ananda yang satu ini menunjukan banyak peningkatan, duduk manis di tempatnya, mengikuti pelajaran baik tahfidz, tahsin atau pelajaran lainnya, menulis pun selesai sesuai arahan guru, Masya Allaah itu sesuatu yang membahagiakan bagi kami. Semoga istiqomah dan mampu membahagiakan Umi Abimu. Investasi terbesar bagi sebuah keluarga adalah anak-anak. 

BarakaLlaah Jayyid Azka Nur Rofi
ShalihKU, semoga semakin baik di hari berikutnya. 

Wallaahu a'lam bishawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post