Oleh: Rahmatul Aini
(Muhammadiyah Mataram)
Akhir-akhir ini media sosial penuh dengan postingan hasil Ijtima' Ulama' yang ke VI Menimbang, satu, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan perintah tentang betapa pentingnya penegakkan keadilan dan melawan kezhaliman,” kata Yusuf Martak, membaca bagian awal putusan.
Senin (05/08/2019) di Hotel Lorin, Sentul, Bogor
(Kiblat.net)
Namun pro kontra tentu banyak setelah keputusan tersebut, ada yang ber anggapan bahwa terjadinya Ijtima' Ulama' karena ada provokasi dari HTI atau bisa dibilang di tunggangi HTI.
(Fb. Ayik Heriansyah)
Karena merekalah yang selalu kukuh memperjuangkan Khilafah, namun tak sedikit juga yang bersepakat jikalau memang benar bahwa Khilafah ajaran Islam.
Akan tetapi sadar atau tidak sadar bahwa Ummat sudah mengenal kata *KHILAFAH* . Adapun pro/kontra, yang jelas kata Khilafah sudah tidak asing lagi ditelinga mereka bahkan elit politik pun membahas khilafah, acara media seperti ILC mengangkat tema terkait Khilafah, tak ketinggalan seminar pun mengambil tema " Khilafah"
Yang jelas mereka sudah tidak bisa berpaling dari kata Khilafah, semakin di tolak semakin populer semakin di benci semakin disayangi.
Seperti halnya Al liwa' dan Ar Royah dimana panji Rasulullah ini selalu dikaitkan dengan bendera ISIS atau milik organisasi tertentu, namun seiring dengan freming yang mereka buat dan tentu dengan Dakwah yang kita lakukan, akhirnya Bendera Al liwa' Dan Ar Royah menjadi lambang kesatuan kaum Muslim.
Jika mereka menolak khilafah dengan dalih ingin mengubah idiologi pacasila, membuat Negara diatas Negara, merusak keutuhan NKRI apalah......
Namun sungguh ada atau tidak adanya mereka dalam perjuangan ini Allah pasti akan memenangkan yang Hak, jika mereka membuat Makar sungguh nyata Makar Allah lah yang tak mampu mereka lawan.
Allah SWT berfirman:
وَمَكَرُوْا وَمَكَرَاللّٰهُ ۗ وَاللّٰهُ خَيْرُ الْمَاكِرِيْنَ
"Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu daya. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 54)
Mereka bisa merusak bunga tapi mereka tidak bisa menghentikan musim semi datang. Dan musim semi itu adalah Kemenangan Islam.
Life is choise(Hidup adalah pilihan) mau jadi pejuang atau pecundang.
Allah SWT berfirman:
وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَـيَسْتَخْلِفَـنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَـيُبَدِّلَــنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًا ۗ يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـئًــا ۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."
(QS. An-Nur 24: Ayat 55)
Sungguh memperjuangkan kembali tegaknya Khilafah Islamiyah "Hukum syari'at Islam" adalah suatu keniscayaan, maka dari itu Allah memilih siapa yang yang ia kehendak menjadi para pejuang.
Maka dari itu jadikan diri kita layak untuk menjadi barisan terdepan yang meperjuangkan kemenangan Islam bukan malah menjadi penentang atau penghambat Kemenangan IslamWallahua'lam.....
Post a Comment