Ada Apa Dibalik Ungkapan Tokoh Liberal yang Nyeleneh??

Oleh : Heni Andriani 
(Member Akademi Menulis Kreatif) 

Tak henti-hentinya kaum liberal mengumbar kebencian terhadap islam dan ajarannya. Mereka tak segan - segan meramaikan jagat media sosial demi menyenangkan tuannya yaitu Barat  dengan ujaran dan ungkapan yang nyeleneh . Mereka terus mencekoki dengan ide-ide busuk yang di balut atas nama HAM. Salah satunya hak asasi berpendapat, dengan dalih itu mereka tak lagi ada rasa takut dan malu ketika berujar apakah sesuai dengan syariat ataukah melanggar hukum syariat islam. Tengok saja salah satu ungkapan tokoh liberal Ulil Abshar Abdalla di akun twitternya tentang penggantinya hewan kurban dengan uang cash.

Tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla menyebut akan sangat baik kalau hewan kurban diganti uang cash.

"Menurut saya, akan sangat baik kalau hewan korban diganti uang cash, dijadikan semacam 'endowment' untuk biayai pendidikan, misalnya," kata Ulil di akun twitternya.

Pernyataan nyeleneh ini mendapatkan tanggapan dari Hasmi Bakhtiar alumni Al- azhar . 

Menurut beliau diakui twitternya bahwa :
"Memotong hewan Qurban itu sifatnya “ta’abbudiyah”, tidak bisa diganti dengan sodaqoh mal. Sama seperti jumlah rakaat dalam shalat atau berwudhu setelah kentut, anggota badan yang mengeluarkan angin justru malah ga ikut dibasuh.
— Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar) August 9, 2019
Bahkan di arsip lama Nu pun dikatakan bahwa :
Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma'ruf Amin menyatakan bahwa kewajiban mengeluarkan kurban tidak dapat diganti dengan uang, sebagaimana pendapat yang disampaikan sebagian orang bahwa kurban dapat diganti uang dengan memberikan bantuan kepada masyarakat provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang mengalami bencana gempa dan gelombang tsunami.

"Kurban itu tidak dapat diuangkan, kalau dengan uang itu namanya shadaqoh, bukan kurban lagi, karena kurban itu berarti memotong atau menyembelih kurban, maka karena itu ia tidak dapat diuangkan atau diganti," kata Kyai Ma'ruf Amin yang juga Ketua Komisi Fatwa MUI, kepada NU Online, Jum'at (14/1).

Pernyataan nyeleneh dari tokoh liberal ini sangat berbahaya. Kenapa? Karena jelas - jelas memasung ajaran islam ketika hal ini terus dibiarkan maka akan diikuti oleh mereka yang tipis iman. Lambat laun akan mengikis akidahnya hingga mengeluarkan seorang muslim dari keislamannya. 

Tentu saja, Barat akan merasa gembira ketika banyak umat islam tetapi pemikiran, tingkah laku sesuai dengan pola mereka. Karena akan sangat mudah dihancurkan umat islam ketika akidah dan pemikiran sudah tidak islami . 

Di sistem demokrasi sekuler berbagai pemikiran yang menyesatkan akan  terus dibiarkan. Karena tujuannya adalah menghantarkan kaum muslimin dari pemikiran yang lurus menjadi sesat. Dalam hal ini Barat sengaja menyiapkan orang - orang (tokoh-tokohnya) yang menjadi corong pemikiran mereka untuk memutarbalikkan kebenaran islam, menabur keraguan untuk mendangkalkan akidah umat, dan berusaha menjauhkan islam dari mereka. 

Islam lahir membawa rahmat bagi seluruh umat manusia. Dengan seperangkat aturan yang memiliki tujuan untuk di taati bukan untuk di langgar.  Berkenaan dengan ungkapan tokoh liberal Ulil Abshar Abdalla, terkait dengan masalah kurban seharusnya tidak patut merubah - rubah suatu ketentuan syariat apalagi sudah berkaitan dengan perkara ibadah. Tindakan yang harus dilakukan bagi seorang muslim adalah tunduk dan taat terhadap ketentuan hukum syariat. Perlu dipahami bahwa ketika Alloh SWT menetapkan suatu hukum sesungguhnya mengandung kemaslahatan. Ini karena diyakini bahwa Alloh  SWT merupakan dzat yang paling mengetahui manusia beserta aturan yang layak baginya dibandingkan manusia itu sendiri. 

Hal ini tercantum di dalam Alquran surat Al - Maidah 50.
"Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik dari daripada hukum Alloh bagi mereka yang meyakini (agamanya)? "
Juga termaktub di dalam surat Al isra:53.
Dengan demikian berbagai ungkapan ataupun pernyataan yang dilontarkan orang-orang liberal sesungguhnya hanya untuk menggelincirkan akidah umat tanpa sadar maupun tidak sadar. Alih - alih untuk memajukan umat justru pernyataan nyeleneh ini semakin mengokohkan dan mempertahankan ide-ide imperialism Barat dalam berbagai segmen kehidupan. Maka bagi seorang muslim harus senantiasa hati - hati dan waspada. Berusaha terus mengkaji hukum syariat secara mendalam dan membuang jauh-jauh berbagai pemikiran dari Barat yang tidak sesuai hukum syara.

Wallohu a'lam bishowab.
Previous Post Next Post