Rekonsiliasi dan Perjuangan Umat

(Oleh: Wulan Eka Sari)

“Andai mereka bisa meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, demi Allah aku tidak akan berhenti dari urusan ini, sampai Allah memenangkanku, atau aku binasa karenanya”
Itulah yang disampaikan oleh Rasulullah saw ketika kafir Quraisy mengajak untuk rekonsiliasi melalui Abu Thalib. Agar berhenti memperjuangkan Islam dengan menawarkan harta, tahta dan wanita.
Rekonsiliasi adalah perbaikan hubungan antara pihak-pihak yang bertikai. Dalam hal ini, pertemuan antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto di stasiun Lebak Bulus Jakarta Selatan. Pertemuan itu telah menghapus perseteruan dalam pilpres 2019. Setelah melewati beberapa kejadian pasca pemilu seperti meninggalnya ratusan petugas KPPS, kerusukan 22 Mei hingga putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruh gugatan Prabowo-Sandi terkait dugaan kecurangan dalam pemilu.
Dalam demokrasi tidak ada kawan dan lawan yang sejati. Yang ada adalah kepentingan sejati. Pakar Media Sosial, Ismail Fahmi menemukan sebanyak 97.900 orang atau 36 persen yang memberikan sentiment negatif atas pertemuan itu. Salah satu bentuk kekecewaan merekaa terhadap Prabowo dengan membuat gerakan tagar #Kecewa sebanyak 2.450 warganet. #Kamioposisi 1525 twit.
Saatnya umat berhenti berharap pada demokrasi karena demokrasi hanya menjadikan umat Islam dan isu-isu Islam sebagai kuda tunggangan para pemburu kekuasaan. Lantas apa agenda umat selanjutnya? Apakah perjuangan umat harus kandas di tengah jalan? Atau menunggu datang pemilu mendatang? Atau mencampakkan demokrasi? Dan memperjuangkan tegaknya Islam sesuai metode Rasulullah saw?
Yakinlah hai kaum muslimin. Demokrasi memang tak didesain untuk perubahan. Masuk ke dalam demokrasi seperti menjebur ke dalam kolam. Sebagaimana kata Mahfud MD: Malaikat pun jika masuk ke dalam sistem demokrasi bisa menjadi iblis. Jika umat tak ingin kecewa untuk kesekian kalinya, mari jadikan Rasulullah saw sebagai teladan dalam berjuang. Menjadikan Islam sebagai ideologi dan menggalang dukungan tokoh umat khususnya para pemilik kekuatan untuk menerapkan Islam secara totalitas. Dalam hal ini penting untuk bersabar dan konsisten dalam perjuangan menegakkan Islam. Umat Islam lanjutkan perjuangan. Allahu Akbar.
Previous Post Next Post