Trenggalek,– Kini cerita jalan rusak, jalan becek hingga licin
hanya berita burung yang enggan hinggap pada petani getah pinus di Kecamatan
Bendungan, Trenggalek. Sebab petani dari warga Desa Dompyong maupun Sumurup,
Kecamatan setempat sudah tidak harus merasakan beratnya medan ketika membawa
hasil sadapannya ke rumah.
Hidup
di sekitar hutan pohn pinus memang menajdi berkah tersendiri. Meskipun bukan
pekerjaan utama, paling tidak hasil dari buruh sadap dapat mengurangi beban
hidup masyarakat. Kadang pula penyadap getah Pinus memanfaatkan sela-sela pohon
Pinus untuk tanaman pertanian untuk sekedar mengurangi kebutuhan pangan maupun
menambah penghasilan.
Sasaran
fisik TMMD 105 di Trenggalek rabat jalan, ternyata memberikan secercah harapan
bagi penyadap Pinus di dua desa ini. Permasalahan klise sulitnya mengangkut
hasil sadapan akan bisa dimudahkan. Jalan yang selama ini licin dan terjal akan
semakin mudah dijangkau dengan adanya rabat jalan.
Mulyadi
salah satu petani sadap getah Pinus warga RT. 18 RW. 5 Desa Dompyong
menuturkan, selama ini Truck pengangkut getah Pinus sering selip saat mengambil
getah warga. Dengan adanya rabat jalan tentunya tidak akan terjadi hal seperti
itu, “Matur suwun (terima kasih) pak Tentara,” ungkap Mulyadi, Sabtu (27/7).
Selain
menyelesaikan tugas pembangunan, Serda Edi dan Serda Sutomo, yang tergabung
dalam satgas tengah membantu warga lakukan penyadapan getah Pinus di RT 18 RW 5
Dompyong. Kemudian hasilnya diserahkan kepada petani. Sedikit harapan itu akan
menambah senyum dan berkah buat keluarganya.