PADANG - Iswanto Kwara bersama Ketua DPRD Kota Padang Elly Thrisyanti dan Dewi Susanti dari Fraksi Gerindra hadir pada Pontianak Lion Dance International Championship 2019, Kamis (20/6/2019).
Ia berharap festival ini sukses dan membawa perkembangan untuk regenerasi dan kemajuan federasi.
Mewakili Kota Padang, mantan pemain barongsay ini berharap budaya ini tetap terpelihara ditengah keberagaman budaya yang multi etnis di Kota Padang.
Pontianak Lion Dance International Championship 2019 akan diramaikan 16 tim dari delapan negara yang akan menunjukan kepiawaian mereka memainkan seni Barongsai.
Pontianak Lion Dance International Championship 2019 digelar di GOR Perbasi Pontianak, 21-23 Juni.
Delapan negara yang mengirimkan perwakilan untuk berkompetisi yaitu, Australia, China, Hongkong, Malaysia, Myanmar, Singapore, Vietnam dan Indonesia.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan pihak panitia penyelenggara yaitu POBI, enam tim mewakili Indonesia dan dua tim dari Kalbar.
Ketua Panitia, Bong Bie Chiung menjelaskan pada awak media bahwa agenda merupakan yang pertama diselenggarakan di Kalbar.
"Kita sudah melihat penyelenggaraan di daerah lain. FOBI Kalbar belum dua tahun dan kita selenggarakan di Pontianak. Walau pertama kali, tapi sudah ada delapan negara yang ikut berpartisipasi, kedepan kita harapkan lebih banyak," ucapnya saat melakukan konferensi pers, Rabu (19/6/2019) lalu.
Sementara perwakilan PB FOBI pusat, Arifin menyatakan secara prinsip PB FOBI sangat mendukung gelaran internasional ini. Sejak berdiri, sudah lebih lima kali organisasi ini menyelenggarakan kejuaraan internasional.
Terselenggaranya kegiatan seperti ini, ia berharap bukan Singkawang saja yang dapat dikenal dengan budaya Cap Go Meh nya tapi Pontianak juga dapat terekspose pariwisata dan bisa berkembang.
Kejuaraan ini akan menggunakan aturan baku dari International Dragon & Lion Dance Federation (IDLDF).
Panitia melibatkan sembilan juri sisi dari Malaysia, China dan Indonesia, dengan 15 dewan juri.
Vice President IDLDF, Leong Lik Thong mengatakan acara ini merupakan salah satu agenda penting internasional.
Ia berharap festival ini sukses dan membawa perkembangan untuk regenerasi dan kemajuan federasi.
Mewakili Kota Padang, mantan pemain barongsay ini berharap budaya ini tetap terpelihara ditengah keberagaman budaya yang multi etnis di Kota Padang.
Pontianak Lion Dance International Championship 2019 akan diramaikan 16 tim dari delapan negara yang akan menunjukan kepiawaian mereka memainkan seni Barongsai.
Pontianak Lion Dance International Championship 2019 digelar di GOR Perbasi Pontianak, 21-23 Juni.
Delapan negara yang mengirimkan perwakilan untuk berkompetisi yaitu, Australia, China, Hongkong, Malaysia, Myanmar, Singapore, Vietnam dan Indonesia.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan pihak panitia penyelenggara yaitu POBI, enam tim mewakili Indonesia dan dua tim dari Kalbar.
Ketua Panitia, Bong Bie Chiung menjelaskan pada awak media bahwa agenda merupakan yang pertama diselenggarakan di Kalbar.
"Kita sudah melihat penyelenggaraan di daerah lain. FOBI Kalbar belum dua tahun dan kita selenggarakan di Pontianak. Walau pertama kali, tapi sudah ada delapan negara yang ikut berpartisipasi, kedepan kita harapkan lebih banyak," ucapnya saat melakukan konferensi pers, Rabu (19/6/2019) lalu.
Sementara perwakilan PB FOBI pusat, Arifin menyatakan secara prinsip PB FOBI sangat mendukung gelaran internasional ini. Sejak berdiri, sudah lebih lima kali organisasi ini menyelenggarakan kejuaraan internasional.
Terselenggaranya kegiatan seperti ini, ia berharap bukan Singkawang saja yang dapat dikenal dengan budaya Cap Go Meh nya tapi Pontianak juga dapat terekspose pariwisata dan bisa berkembang.
Kejuaraan ini akan menggunakan aturan baku dari International Dragon & Lion Dance Federation (IDLDF).
Panitia melibatkan sembilan juri sisi dari Malaysia, China dan Indonesia, dengan 15 dewan juri.
Vice President IDLDF, Leong Lik Thong mengatakan acara ini merupakan salah satu agenda penting internasional.