Padang - Bangunan Masjid Jamiak Ukhuwah kecil, cantik dan nyaman, karpet yang tebal, amat berbeda jauh dari masjid-masjid yang kami kunjungi dalam tim safari ramadhan provinsi dipelosok-pelosok negeri di Sumatera Barat. Masih ada masjid kita yang bertikarkan plastik dengan lantai masih coran kasar.
Hal ini diungkap Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat memberikan sambutan kata perkenalan sebagai jemaah baru masjid Jami'k Ukhuwah Flamboyan Baru, Selasa malam (14/5/2019).
Diakui Wagub Nasrul Abit baru pertama kali datang ke masjid ini, dimana semenjak pindah rumah dinas wagub yang jalan Raden Saleh, belum sempat karena kesibukan yang begitu padat dalam membantu Gubernur penyelenggaraan pemerintah provinsi di Sumatera Barat dengan 19 kabupaten dan kota.
" Mohon maaf saya baru dapat datang hari ini sebagai jemaah masjid Jami'k Ukhuwah dan warga baru di kelurahan Flamboyan baru. Mudah-mudahan ini tidak mengurangi arti kita selalu bersama-sama bersilaturrahmi dalam menguatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT", ujarnya.
Lebih lanjut Wagub Nasrul Abit menyampaikan, masjid sebagai tempat beribadah juga sebagai tempat pembinaan umat dalam menjalan ibadah sesuai prinsip-prinsip dalam Al Qur'an dan hadist nabi.
Menciptakan masjid yang indah, nyaman beribadah bahagian dari keimanan kita memakmurkan masjid dalam meraih amalan yang dijanjikan Allah SWT. Dan kenyaman masjid juga ditentukan oleh tempat berwudhuk yang bersih dan wangi.
Walaupun ada warga kita yang suka makan jengkol, tentunya perawatan tempat wudhuk menjadi perhatian kita bersama untuk membuat orang betah selalu datang ke masjid untuk sholat berjemaah dan pengajian. Alhamdulillah masjid Jami'k Ukhuwah telah melakukan kebersihan masjid yang utama, ujarnya senang.
Kemudian Nasrul Abit juga mengajak para jemaah untuk selalu memperhatikan anak-anak, cucu-cucu dan keluarga agar terhindar dari pengaruh perkembangan kemajuan teknologi informasi dan prilaku yang menyesatkan.
Kenakalan remaja, tawuran, penyalahgunaan nakorba serta prilaku sex bebas dan menyimpang LGBT tengah berjangkit di Sumatera Barat. Ada data yang membuat kita risau dan mencemaskan bagaimana masa depan generasi muda, milenial kita nantinya.
Obat penawar pertama yang mesti kita lakukan bersama adalah memperhatian anak, keluarga dan lingkungan terhadap bencana moral nakorba dan LGBT tersebut. Kita mesti berantas bersama-sama untuk kebaikan pembangunan dimasa datang.
Jangan sampai kita lalai dan abai yang menyebabkan murka Allah SWT datang memberikan azab dan bencana kepada kita semua, seru Nasrul Abit.
Post a Comment