Tarhib Ramadhan

Oleh : Oom Rohmawati 

Ramadhan adalah suatu bulan yang kedatangannya dinanti umat Islam yang beriman, karena yang diseru Allah SWT dalam *QS:Al* - *Baqarah* ( *2* ): ( *183* ) untuk menjalankan puasa hanya orang-orang yang beriman. 

Sehari sebelumnya diramaikan dengan kegiatan yang bernama Tarhib Ramadhan yang artinya masih sama dengan Marhaban (selamat datang). Sebagai seorang muslim yang beriman tentu akan merasakan senang ketika tiba bulan ramadhan. Bahkan kedatangannya berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW dua bulan sebelumnya yaitu bulan suci Rajab sudah memohon kepada Allah SWT dengan do'a sebagai berikut:" _Allahumma_ _bariklanaa_ _fiirojaban_ _wasya'bana_ _wabaariklanaa_ _fiiramadhon_ ." _Yang_ artinya " *Ya* *Alloh* , *berkahilah* **kami** *dibulan* *Rajab* *dan* *sya'ban* *dan* *berkahilah* ( *sampaikanlah* ) *kami* *dibulan* *Ramadhan*" ( *HR* . *Ahmad* ). 

Hadits diatas adalah suatu isyarat bahwa Nabi Muhammad SAW bersiap siaga dalam menyambut Ramadhan ini dua bulan sebelum sampai ke Ramadhan ini berarti, menggambarkan betapa istimewanya bulan Ramadhan sehingga kaum muslim pun harus menyiapkan diri dua bulan sebelumnya, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW. 

Mengapa orang-orang yang beriman bahagia dengan kehadiran bulan mulia ini? Rasulullah SAW bersabda:" Apabila tiba bulan Ramadhan dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu-pintu neraka serta syaitan-syaitan dibelenggu." (HR. Muslim). 

Amalan-amalan ibadah sunnah dinilai sama dengan yang wajib, yang wajib pahalanya dilipat gandakan sampai 70 kali lipat bahkan lebih. 

Dibulan Ramadhan orang-orang seakan merasakan hadirnya Allah SWT dalam setiap aktivitasnya, sehingga terbentuk ketaatan dalam dirinya, ini yang akan membuat pintu-pintu surga terbuka dan pintu-pintu neraka tertutup, karena kita dipalingkan dari niat berbuat maksiat sehingga syaitan pun dibelenggu. 

Namun sayang sekali dimomen mulia ini kemaksiatan masih terhampar didepan mata. Pelanggaran terhadap hukum syara' dalam berbagai aspek kehidupan masih melekat dalam pribadi kaum muslim, tengok saja bagaimana prilaku sosialnya yang terpapar arus kebebasan, khalwat (berdua-duaan, dengan bukan mahram), dan ikhtilat (bercampur baur antara laki-laki dan perempuan) seakan bukan dosa. Aktivitas pribadi maupun pengurusan umat dalam wilayah politik dan hukum masih didominasi kapitalisme-sekuler. Ibadah shaum dengan harapan dapat mewujudkan ketakwaan individu, masyarakat dan negara nyatanya masih perlu perjuangan tegaknya penerapan Islam kaffah dalam segala aspek kehidupan.

Menurut Al-Qurthubi ". .. kemaksiatan itu disebabkan oleh sejumlah faktor selain syaitan yaitu: Jiwa yang buruk kebiasaan tidak baik dan ada syaitan dari jenis manusia." Karenanya, seberapa besar kebaikan akan diperoleh tergantung pada bagaimana orang itu menyikapi dan menyambut datangnya bulan Ramadhan, dengan sukacita-kah atau tidak peduli atau merasa berat hati? 

Ketika kita menyambutnya dengan penuh suka cita maka rahmat Allah akan diperolehnya, ampunan serta dibukanya pintu surga. Apabila sebaliknya, tidak peduli dengan kesucian bulan Ramadhan, maka jangan harap bisa peroleh kebaikan Ramadhan yang akan didapat tentu sesuai dengan amalnya dan pasti akan menghasilkan penyesalan disaat Api neraka sudah dilihat didepan matanya. 

Saudaraku, marilah kita sambut Ramadhan ini dan mengisinya dengan segala aktivitas yang akan mendatangkan keridhoan Allah SWT agar kita menjadi hamba-hamba Allah yang bertakwa. Aamiin ya Alloh yaaRobba'alamiin. Wallahualam bish-shawab []

Post a Comment

Previous Post Next Post