Oleh : Netty Susilowati
(Kepala Sekolah Tahfizh Plus Khoiru Ummah Malang)
Ramadhan adalah bulan perjuangan. Sejarah mencatat hasil gemilang perjuangan kaum muslimin selama Ramadhan. Diantaranya :
*1. Perang Badar*
Perang Badar Al Kubra ini terjadi pada bulan Ramadhan tahun kedua Hijriyah. Peperangan besar pertama kaum muslimin ini membawa kemenangan yang gemilang. Sekitar 300 pasukan kaum muslimin menghadapi 1000 kaum musyrik. Sungguh jumlah yang tidak seimbang menurut hitungan manusia. Tetapi dengan keimanan yang kuat, maka Allah pun memenangkan kaum Muslimin atas kaum Musyrik.
*2. Fathul Makkah*
Fathul Makkah (Pembebasan Makkah) merupakan peristiwa yang terjadi pada 10 Ramadhan 8H. Nabi beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah. Ketika sampai di Dzu Thuwa, Rasulullah membagi pasukan menjadi 3 bagian yang masing-masing dipimpin oleh Khalid bin Walid, Zubair bin Awwam dan Abu Ubaidah Al Jarrah. Rasulullah dan kaum muslimin akhirnya berhasil menguasai Mekkah secara keseluruhan tanpa pertumpahan darah sedikitpun. Rasulullah juga berhasil menghancurkan berhala-berhala dan mengembalikn kesucian Ka’bah.
*3. Perang Tabuk*
Perang Tabuk dimulai pada bulan Rajab tahun kesembilan Hijriyah. Ketika itu, cuaca panas dan musuh pun sangat besar. Rasulullah mengumumkan kepada kaum muslim bahwa mereka akan menghadapi Raja Romawi dan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Maka beliau menganjurkan pengumpulan dana.
Pertempuran ini menyebabkan Abu Bakar menginfaqkan seluruh hartanya. Umar mengorbankan setengah hartanya. Utsman menginfaqkan perlengkapan perang untuk sepertiga pasukan. Padahal pada masa itu keadaan para sahabat sedang susah. Sehingga seekor unta harus ditunggangi oleh 10 orang secara bergantian . Oleh karena itu perang ini pun disebut sebagai *Jaysyul “Usrah* yaitu Pasukan Kesulitan.
Pada 26 Ramadhan Rasulullah baru kembali dari peperangan tersebut setelah memperoleh kemenangan.
*4. Pembebasan Spanyol*
Pembebasan Spanyol terjadi pada bulan Ramadhan 92 H. Panglima tentara Islam Thariq bin Ziyad memimpin 12.000 tentara Islam berhadapan dengan tentara Spanyol berjumlah 90.000 tentara yang dipimpin oleh Raja Frederick. Pada peperangan ini, untuk menambah semangat pasukannya, Thariq bin Ziyad membakar kapal-kapal perang mereka sebelum bertempur. Beliau berkata, “Sesungguhnya surga Allah terbentang luas dihadapan kita, dan dibelakang kita terbentang lautan. Kamu semua hanya ada dua pilihan, apakah mati tenggelam atau mati syahid.”
Dengan semangat yang bergelora inilah, tentara Islam berhasil membebaskan Spanyol pada bulan Ramadhan Mubarak.
*5. Pembebasan Palestina*
Pada Ramadhan 584 H Panglima tentara Islam Sholahudin Al Ayyubi mendapat kemenangan besar atas tentara Salib. Tentara Islam menguasai daerah-daerah yang sebelumnya dikuasai pasukan Salib. Ketika bulan Ramadhan penasihat-penasihat Sholahudin menyarankan agar beliau istirahat karena risau ajalnya tiba. Tetapi Sholahudin menjawab, “Umur itu pendek. Dan ajal itu senantiasa mengancam”. Tentara Islam yang dipimpinya terus berperang dan berjaya merampas benteng Shafad yang kuat. Peristiwa ini terjadi pada pertengahan bulan Ramadhan.
Melihat perang dan pembebasan yang dilakukan kaum muslimin bisa dipastikan tujuannya bukan hanya sekedar eksistensi sebuah Negara. Apalagi eksploitasi. Juga bukan sekedar karena ghonimah (harta rampasan perang). Yang menggerakkan kaum muslimin untuk berjihad adalah perintah Allah untuk menyebarkan Islam ke penjuru dunia. Menyatukan manusia dalam sebuah kepemimpinan tunggal Khilafah Islamiyah. Dan hal ini terwujud nyata. Hampir dua per tiga dunia bersatu dalam panji-panji “Laa illaha Illallah Muhammadur Rasulullah”. Mereka hidup damai meski berbeda suku, ras, agama dan warna kulitnya.
Hal ini sangat jauh berbeda dengan hari ini. Ramadhan 1440 H tanpa Khilafah. Tanpa kesatuan kaum muslim. Di satu Negara bisa berpuasa, berbuka dengan beraneka ragam makanan, tetapi di sana, di negeri para anbiya Palestina, saudara kita menderita. Jangankan berbuka. Bertahan hidup sampai maghrib pun itu hal yang luar biasa. Zionis Israel telah merenggut keceriaan anak-anak Palestina menyambut dan mengisi Ramadhan.
Inilah Ramadhan kita. Ramadhan tanpa ada institusi pemersatu dunia. Ramadhan tanpa Khilafah yang akan melindungi seluruh umat manusia. Andai Khilafah ada, tentara Israel tak akan bisa membusungkan dada. Mereka tak akan berani menumpahkan darah kaum muslimin. Mereka tak akan berani semena-mena.
Inilah tugas kita. Wahai kaum muslimin! Mari bersatu, bergandeng tangan, rapatkan barisan. Berjuang bersama tuk tegaknya Khilafah kita. Karena hanya dengan Khilafah, anak-anak Palestina, Suriah, Khasmir, Uighur dan yang lainnya terselamatkan nyawanya. Hanya dalam Khilafah terwujud persatuan hakiki kita. Mari kita jadikan Ramadhan kali ini Ramadhan terakhir tanpa Khilafah. Kita jadikan Ramadhan kali ini Ramadhan perjuangan untuk mewujudkan persatuan hakiki dalam panji Illahi.
Post a Comment