Gurauan Membawa Petaka

Oleh : Rosmita 
(Aktifis Dakwah Islam)

Gurauan adalah kata-kata lelucon yang dimaksud untuk membuat orang lain tertawa. Zaman sekarang ini banyak orang yang menjadikan gurauan sebagai alat untuk menghasilkan materi, seperti pelawak contohnya. Maka gurauan dianggap menjadi hal yang lumrah dan tidak asing lagi. Namun apabila gurauan sudah melewati batas sampai menghina,  melecehkan atau mengolok-olok orang lain, maka tidak diperbolehkan dalam Islam. Apalagi jika yang diolok-olok adalah Allah, Rasul-Nya, agama, dan ulama tentu haram hukumnya.

Seperti dilansir oleh SuaraIslam.com -  Komedian Andre Taulany, ia dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan menghina Nabi Muhammad SAW dalam salah satu lawakannya yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi.

Andre dilaporkan oleh seorang advokat bernama Dr Sulistyowati, SH MH dengan pasal penistaan agama pada Sabtu, 4 Mei 2019. 

Lawakan Andre yang dipersoalkan adalah saat Andre dan Sule mewawancarai penyanyi Virzha. Awalnya Sule bertanya kepada Virzha tentang alasan dirinya merambah bisnis parfum. Virzha mengaku mengagumi Nabi Muhammad SAW yang wanginya seperti seribu bunga. 

Kemudian Andre melontarkan lawakan, "aromanya seribu bunga?  Itu badan apa kebon?" ujar Andre. Lawakan itulah yang dinilai telah menghina Rasulullah SAW.

Sebelumnya juga Andre telah melontarkan lawakan yang menghina Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Abdul Shomad, dengan membuat plesetan dari merk sepatu Adidas menjadi AdiShomad. Ustaz Adi Hidayat pun sudah memberi peringatan melalui ceramahnya: "Apabila lisan anda sudah mulai tajam pada seorang ulama dengan cara yang tidak tepat, entah dengan penghinaankah atau pelecehankah, maka itulah awal kejatuhan karir anda dalam urusan dunia dan ancaman Allah untuk urusan akhirat. Pilihannya cuma dua, ada orang yang setelah itu dia bertaubat. Ada yang istidraj, dia terhempas dengan keburukan-keburukannya dan menambah dosa-dosanya."

Melontarkan lawakan atau gurauan dalam dunia hiburan seolah menjadi hal lumrah, selama lawakan tersebut bisa menghibur orang dan menghasilkan banyak uang. Tapi gurauan juga bisa membawa petaka dan kehancuran bagi pelakunya.

Inilah akibat dari sistem sekuler yang memisahkan agama dengan kehidupan, membuat manusia jauh dari nilai-nilai Islam. Manusia menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan materi, tidak peduli apa yang dilakukannya melanggar norma agama atau tidak.

Sedangkan Islam adalah agama yang paripurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Islam mengatur bagaimana interaksi manusia dengan manusia lainnya, begitu pula dalam bergurau atau bercanda yang membuat orang lain  tertawa ada adabnya dalam Islam. 

Rasulullah SAW bersabda: "Celakalah bagi seseorang yang bercerita dengan suatu cerita, agar orang lain tertawa maka ia berdusta, maka kecelakaan baginya, kecelakaan baginya." (HR. At-Tirmidzi)

Adab bergurau dalam Islam yang pertama adalah tidak boleh berbohong atau berdusta, meskipun perkataan tersebut hanya untuk main-main saja dan membuat orang tertawa tapi tetap tidak dibolehkan dalam Islam. Bahkan Rasulullah katakan kecelakaan bagi orang tersebut.

Rasulullah pun terkadang suka bergurau dengan para sahabatnya, namun tidak berkata kecuali yang haq (benar). Seperti diriwayatkan dari Al-Hasan RA, dia berkata: "Seorang nenek tua mendatangi Nabi SAW, nenek itupun berkata, 'Ya Rasulullah! Berdoalah kepada Allah agar Dia memasukkanku ke dalam surga!' Beliau pun mengatakan, 'Wahai ibu si fulan! Sesungguhnya surga tidak dimasuki oleh nenek tua.' Nenek itupun pergi sambil menangis. Beliau pun mengatakan, 'Kabarkanlah kepadanya bahwasanya wanita tersebut tidak akan masuk surga dalam keadaan seperti nenek tua." (HR. At-Tirmidzi)

Rasulullah SAW bergurau kepada nenek tersebut dengan perkataan yang benar, sebab surga tidak akan dihuni oleh nenek-nenek karena semua penghuninya Allah jadikan muda kembali dan Rasulullah tidak berbohong sedikit pun.

Adab bergurau yang kedua adalah tidak boleh mengolok-olok Allah, Rasulullah, dan agama termasuk ulama didalamnya.

Sebagaimana firman Allah SWT:
"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: "Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman." (QS. At-Taubah: 65-66)

Oleh karena itu, hendaknya umat Islam lebih berhati-hati dalam menciptakan gurauan atau lawakan. Karena gurauan yang mengolok-olok Allah, Rasulullah, dan agama bisa menyebabkan seseorang tergelincir kepada kekafiran setelah dia beriman.
Wallahua'lam bishawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post