Kecanduan Game Taktik Penjajahan Baru


Oleh : Aubi Atmarini Aiza
 (Novelis Fiksi)

Dilansir oleh kompas.com Setelah mempertimbangkan banyak hal," Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menetapkan kecanduan game atau game disorder sebagai penyakit gangguan mental. "Bermain game disebut sebagai gangguan mental hanya apabila permainan itu mengganggu atau merusak kehidupan pribadi, keluarga, sosial, pekerjaan, dan pendidikan," menurut WHO. "Sudah banyak cukup bukti yang menunjukkan kecanduan game dapat menimbulkan masalah kesehatan," tulis WHO dalam situs resminya.

Sudah terbukti banyak disekitar kita, bahkan terjadi pada masyarakat dunia dampak negatif game yang parahnya sampai membuat WHO menetapkan kecanduan game sebagai penyakit mental. Dampaknya begitu parah sehingga tidak bisa dikendalikan bahkan oleh orang-orang disekitar kita. 

Timbulnya sifat dan sikap tak acuh pada problem yang terjadi pada sekitar. Moral para kaum muda akhirnya terjajah oleh hiburan game itu. Berbagai jenis game telah bermunculan di era sekarang, bahkan jenis dan bentuknya pun beragam dan penuh dengan inovasi. Para pecandu game nampaknya telah menjadi tak acuh dengan lingkungan. Banyak dari mereka mengabaikan kehidupan nyata hanya untuk bermain game 24 jam lebih, ada yang sampai mati karena tak makan berhari-hari.

Moral yang terjajah akan mudah dijajah secara fisik. Lemahnya pemikiran dan kebodohan moral yang akan menjadikan mereka budak para penjajah negeri. Bukan lagi generasi pejuang, mereka berbalik ikut di barisan penjajah untuk membunuh negerinya sendiri, menyerahkan harta milik negeri, linglung dengan jati diri. 

Taktik baru berupa kecanduan game inilah yang akan membunuh kepedulian generasi. Terjadilah sekarang kekacauan diberbagai aspek kehidupan. Semakin majunya teknologi namun mundurnya kemanusiaan dalam diri setiap orang. Layaknya bius, game adalah cara baru untuk melumpuhkan kesadaran generasi masa kini untuk menaklukan negeri ini. 

Kurangnya filter dan perlindungan penguasa pada kecerdasan generasi nyatanya menjadikan rakyat tak peduli dengan masa depan mereka sendiri. Dimanjakan oleh teknologi mengurangi kewaspadaan pada ancaman para penjajah yang mengincar negeri. Apalagi ketika sebuah negeri sudah dipimpin oleh para pengkhianat. Tidak ada lagi filter dari penguasa. Membiarkan generasi menjadi budak para penikmat kepercayaan rakyat. 

Keuntungan bagi penjajah ketika generasi pejuang sudah lemah dan tidak peduli dengan nasib negerinya sendiri. Tiada lagi pelindung yang benar-benar melindungi kecuali memeras dan mengambil keuntungan besar bagi diri pribadi. Sehingga pelindung itu wajib kita hadirkan. Pelindung yang benar-benar mampu dan berkompeten dalam urusan rakyat, pelindung yang benar-benar serius mengurusi rakyat tanpa menyelipkan bisnis ditengah tugasnya mengurusi urusan rakyat. 

Pelindung itu ialah khilafah. Perisai umat yang akan melindungi harga diri seluruh umat dari monster-monster penjajah berwajah manusia. Khilafah wajib ditegakkan dan menjadi solusi. Khilafah kepemimpinan berlandaskan syari'at Islam dan memfokuskan segala urusan rakyat sebagai prioritas tanpa campur tangan pihak lain. Kemerdekaan murni menjadi hak milik dan kemandirian yang utuh menjadi moto hidup para generasi. Hanya khilafah satu-satunya solusi dari segala problematika yang terjadi.

Post a Comment

Previous Post Next Post