Candu Game Online

Oleh : Dewi Sartika 
(Pemerhati Umat)

Saat ini Perkembangan dunia game begitu pesat yang mana dahulunya game hanya permainan yang dimainkan untuk mengisi waktu luang, namun kini telah bertransformasi menjadi permainan yang diperlombakan hingga ke tingkat dunia, yang mana mayoritas pemainnya adalah pemuda yang berasal dari kalangan pelajar. Sehingga, ada rencana untuk memasukkan E-sport ke dalam kurikulum pendidikan.

Dikutip dari CNN Indonesia, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi berpendapat bahwa olahraga elektronik (E-sport)  harus mulai masuk ke kurikulum pendidikan untuk mengakomodasi bakat-bakat pemuda.
“ kurikulum harus masuk di sana, pelatihnya harus masuk di sana, kalau sudah seperti itu harus bekerja sama, harus kolaborasi”. Kata Imam saat ditemui sekretariat, Jakarta. Senin  (28/01/2019)

Selain itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyebutkan sudah menganggarkan 50 miliar untuk menggelar kompetisi di level sekolah. Pemerintah pun membangun infrastruktur digital, boardband,  palapa ring, 4G.

Bahkan, baru-baru ini Presiden Jokowi mengapresiasi dan memuji jawara Mobile Legends Jess No Limit. Dia adalah jawara Mobile Legends yang mencuri perhatian Presiden, karena di usianya yang masih muda Jess No Limit meraih kesuksesan dan mempunyai penghasilan ratusan juta.

Memang, disatu sisi game online memiliki peluang bagi generasi muda untuk mendapatkan penghasilan. Namun, di sisi lain dapat menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. Karena kecenderungan seseorang bermain game dapat menghambat pendidikannya.

Sebagaimana kita ketahui, bahwa game online mempunyai candu bagi pemainnya karena ketika seseorang sudah kecanduan terhadap game online maka ia akan menghabiskan  waktunya untuk bermain.

Jika kita tidak menyesuaikan diri dengan teknologi maka kita akan menjadi budak dari kecanggihan teknologi tersebut.

Ini adalah bagian dari rencana kaum kapitalis  yang menjadikan sarana pendidikan sebagai alat untuk meraup keuntungan. Bukan rahasia lagi jika industri yang dikembangkan dalam sistem kapitalis hanya memperhatikan materi yang didapat. Efek samping dari industri kapitalis sering tidak diperhatikan seperti halnya game online yang pada faktanya menimbulkan efek buruk.

Dampak buruk game online
Setiap kecanggihan teknologi pasti ada dampak yang akan ditimbulkan. Teknologi game online memiliki dampak negatif bagi penggunanya diantaranya seseorang menjadi ketagihan untuk memainkanya, sehingga lupa akan tugas dan tanggung jawabnya.

Kemudian game online juga mempengaruhi interaksi sosial dan psikologinya, yang mana menjadikan seseorang menjadi menyendiri dikarenakan asyik dengan permainannya sehingga lupa akan lingkungan sekitarnya. Dan secara psikologis akan menjadikan seseorang menjadi malas untuk melakukan sesuatu selain aktivitas bermain game.

Sedangkan, dampak bagi pendidikan game online telah banyak mempengaruhi siswa yang merupakan subjek didik dunia pendidikan. Siswa yang kecanduan game online akan meninggalkan aktivitas belajar di sekolah, sehingga menghambat dalam belajar selain itu juga dapat menjadikan siswa apatis tidak peduli dengan lingkungannya.

Solusi Islam
Islam adalah agama sekaligus aturan hidup yang memberi solusi setiap problem dalam kehidupan, termasuk masalah game online ada beberapa solusi yang ditawarkan oleh Islam diantaranya, menyibukkan diri dengan hal-hal yang lebih bermanfaat dalam situasi senggang Inilah banyak hal-hal yang bisa dilakukan seperti membaca buku-buku Islam dan Alquran.

Bagaimana umat Islam bisa bangkit jika generasi mudanya terlena dengan hal-hal yang sia-sia?  Ingatlah sabda Rasulullah : “Setiap permainan laghwun yang dilakukan seseorang muslim adalah batil. Kecuali ketika dia melemparkan panah dengan busurnya, ketika ia melatih kudanya, dan bercanda dengan istrinya. Ketiga hal ini adalah Al Haq”. (HR Tirmidzi)

Yang selanjutnya adalah menjaga pergaulan, karena pergaulan adalah hal yang paling mempengaruhi untuk bermain game. Sehingga Sabda Rasulullah, “Teman yang sholeh dengan yang buruk itu seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi, berteman dengan penjual minyak wangi membuat harum karena kita bisa membeli minyak wangi darinya atau sekurang-kurangnya mencium bau wanginya. Sementara berteman dengan pandai besi akan membakar badan dan baju hanya atau kamu akan mendapatkan bau tidak sedap” (HR Bukhari).

Yang terakhir adalah selalu mengingatkan diri kita bahwa membuang-buang waktu dengan sia-sia adalah sesuatu yang merugikan.
“Demi masa sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” ( QS. Al-‘Asr : 1-3 )

Generasi muda sebagai penerus pejuang, yang harus diselamatkan dari berbagai gempuran yang melenakan serta menjauhkan identitas dirinya sebagai seorang muslim. Ghirah keislaman harus dimunculkan pada diri mereka agar tidak mudah terombang-ambing dalam sistem saat ini. Hanya dengan Islamlah generasi bisa berjaya seperti saat Islam masih diterapkan secara Kaffah dalam setiap aspek kehidupan.
Wallahu A’lam Bishawab

Post a Comment

Previous Post Next Post