Penulis : SW. Retnani, S.Pd.
Islam rahmatan lil alamin artinya Islam sebagai agama yang penuh dengan kasih sayang dan perdamaian bagi seluruh alam. Kebaikan untuk manusia, binatang, tumbuhan dan alam semesta.
Allah SWT berfirman:
وَمَاۤ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّـلْعٰلَمِيْنَ
wa maaa arsalnaaka illaa rohmatal lil-'aalamiin
"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam."
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 107)
Islam senantiasa mengajarkan kebaikan, budi pekerti, adab sopan santun, mengajak kepada yang ma'ruf dan menjauhi segala keburukan/ mungkar.
Untuk mengajak kepada seluruh kebaikan ini, kita tidak boleh memaksa. Atau mengajak harus dengan bil hikmah, artinya mengajaknya dengan hikmah dan pelajaran yang baik.
Tentu saja harus menggunakan bahasa yang baik dan menggugah kesadaran manusia seruan kebaikan dengan cara hikmah dan pelajaran yang baik ini sesuai dengan firman Sang Maha Pencipta.
Allah SWT berfirman:
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ ۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
ud'u ilaa sabiili robbika bil-hikmati wal-mau'izhotil-hasanati wa jaadil-hum billatii hiya ahsan, inna robbaka huwa a'lamu biman dholla 'an sabiilihii wa huwa a'lamu bil-muhtadiin
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 125)
Untuk itulah setiap muslim hendaklah menjadi agen -agen penjaga perdamaian di muka bumi ini. Sehingga kedamaian di masyarakat tetap terjaga, tidak seperti tuduhan dan tudingan sinis orang-orang kafir, pembenci Islam dan kaum muslim. Mereka fitnah Islam sebagai agama teroris, mereka sebarkan isu-isu kejam bahwa kaum muslim adalah kumpulan orang-orang yang suka berperang, keji dan tak berperikemanusiaan. Sehingga timbullah Islamofobia. Fitnah ini menghasut masyarakat dunia untuk membenci Islam dan kaum. Hingga akibatnya muslim ditindas, dikucilkan dan dianggap musuh yang sangat berbahaya. Sehingga seringkali terjadi umat Islam dibunuh seperti di wilayah Suriah, rohingya, Palestina, Irak, Yaman, uyghur dan lain-lain. Mereka sebarkan paham-paham negatif tentang ajaran-ajaran Islam, seperti jihad dan Khilafah. Mereka rusak simbol-simbol Islam seperti bendera tauhid dan Alquran.
Sebagaimana dilansir dari www.republika.co.id bahwa pemimpin partai sayap kanan Denmark Starm Kurs, Rasmus Paludan, membakar salinan Alquran, Jumat (22/3). Hal itu dia lakukan sebagai bentuk protesnya atas sejumlah Muslim yang menunaikan Shalat Jumat di depan gedung parlemen negara tersebut.
Dilaporkan laman Anadolu Agency, sejumlah Muslim di Denmark menggelar aksi solidaritas untuk para korban penembakan dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, pekan lalu. Mereka berkumpul dan sempat menunaikan Shalat Jumat di muka gedung parlemen Denmark.
Namun aksi itu diprovokasi kelompok sayap kanan ekstrem Denmark. Mereka mendatangi lokasi tempat para Muslim menunaikan shalat sambil membawa bendera Israel. Rasmus Paludan, yang juga berupaya menghasut, kemudian membakar salinan Alquran.
Kepolisian Kopenhagen segera mengambil langkah-langkah pengamanan intensif. Mereka menangkap dan menahan enam orang yang terlibat dalam aksi provokasi tersebut. Namun kepolisian tak merilis identitas mereka. Tak ada informasi pula apakah Puludan adalah salah satu orang yang ditangkap.
Partai Paludan, yakni Stram Kurs, memang dikenal sebagai partai anti-imigran dan anti-Muslim. Pada Jumat pekan lalu, dua masjid di Christchurch menjadi sasaran penembakan brutal. Insiden itu menyebabkan 50 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.
Islamofobia menyebar ke seluruh dunia. Negara-negara barat telah ada larangan wanita memakai cadar dan laki-laki yang berjenggot, termasuk Indonesia. Ada salah satu universitas yang melarang mahasiswinya memakai cadar. Mereka membubarkan kajian-kajian Islami di kampus dan melarang membawa Bendera tauhid. Sistem kapitalis -demokrasi telah mendeteksi akan munculnya kebangkitan Islam. Maka untuk menghalanginya mereka hembuskan islamofobia ke seluruh kalangan masyarakat. Islamofobia memang sengaja diciptakan dan disuburkan di seluruh dunia untuk menebar ketakutan terhadap simbol-simbol Islam dan ajaran -ajaran Islam. Sungguh keji perbuatan orang-orang kafir itu mereka ingin memadamkan Nur atau cahaya islami dengan cara- cara licik, keji dan brutal. Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menggambarkan nya di dalam kitab suci Alquran.
Allah SWT berfirman:
يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّطْفِـئُــوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَ فْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّٰهُ اِلَّاۤ اَنْ يُّتِمَّ نُوْرَهٗ وَلَوْ كَرِهَ الْـكٰفِرُوْنَ
yuriiduuna ay yuthfi`uu nuurollaahi bi`afwaahihim wa ya`ballohu illaaa ay yutimma nuurohuu walau karihal-kaafiruun
"Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 32).
Kita bisa menghentikan islamofobia dengan cara menerapkan Islam secara Kaffah dalam kehidupan individu, masyarakat dan bernegara. Karena Islam berasal dari Wahyu Allah SWT yang pastinya membawa rahmat atau kasih sayang atas sekalian alam dan hukum Fitrah dari Islam adalah menentramkan serta membawa kedamaian. Hal ini dapat kita lihat dalam sejarah dunia penerapan sistem Islam dalam naungan Khilafah mampu bertahan selama kurang lebih 13 abad dan mencakup kurang lebih dua pertiga dunia serta memiliki keberagaman agama di dalam Daulah Khilafah. Artinya penduduknya ada yang beragama Yahudi dan Nasrani. Sungguh pencapaian yang sangat gemilang. Semua ini disebabkan sistem Islam mampu melahirkan seorang pemimpin yang amanah, adil dan bertanggung jawab terhadap seluruh rakyatnya. Khalifah mengayomi semua agama dan ras hingga tidak ada xenofobia atau takut keberadaan orang asing. Inilah sebab pentingnya diterapkan sistem Islam dalam naungan Khilafah. Hanya dengan Khilafah Rasyidah ala minhaj an-nubuwwah seluruh problematika kaum muslim tuntas. Wallahu A'lam Bishawab.
Post a Comment