BOROBUDUR --- Babinsa Giritengah Koramil 19 Borobudur Sersan Kepala Jemirin bersama warga Dusun Ngaglik Desa Giirtengah, Kecamatan Borobudur melaksanakan kerja bakti pasca tanah longsor di wilayah tersebut.
Kerja bakti yang dilakukan pada Minggu (03/02/2019) merupakan dampak dari kejadian tanah longsor yang terjadi pada Sabtu sore kemarin.
Longsor tersebut menutup akses jalan desa sehingga mengakibatlan warga RT 9 dan RT 10 Dusun Ngaglik terisolasi. Ada 22 kepala keluarga yang tinggal di lokasi tersebut.
Menurut warga, longsor terjadi diawali dengan turun hujan dengan intesitas ringan-lebat yang terjadi di Wilayah Kecamatan Borobudur pada hari Sabtu, 2 Maret 2019 sejak pukul 13.00 WIB sampai malam hari menyebabkan tebing setinggi 5 meter, panjang 15 meter longsor yang mengakibatkan tertutupnya akses jalan desa.
Melihat kejadian tersebut, Babinsa, perangkat desa, relawan OPRB dan masyarakat selanjutnya mengambil langkah untuk melaksanakan pembersihan material yang menutup badan jalan.
Pembersihan material longsor dilaksanakan secara manual dengan menggunakan cangkul, sekop, pompa air dan lain sebagainya. Kebersamaan dan kesigapan antara aparat, OPRB dan masyarakat dalam mengatasi bencana merupakan salah satu contoh yang baik terhadap penanganan bencana.
Warsito, Kepala Dusun Ngaglik yang turut berbaur dalam penanganan longsor tersebut sangat berterima kasih kepada semua pihak yang sudah peduli dengan kejadian yang terjadi. Walaupun tidak menimbulkan korban jiwa, namun longsor ini kalau tidak segera ditangani akan berdampak pada warga.
Kerja bakti yang dilakukan pada Minggu (03/02/2019) merupakan dampak dari kejadian tanah longsor yang terjadi pada Sabtu sore kemarin.
Longsor tersebut menutup akses jalan desa sehingga mengakibatlan warga RT 9 dan RT 10 Dusun Ngaglik terisolasi. Ada 22 kepala keluarga yang tinggal di lokasi tersebut.
Menurut warga, longsor terjadi diawali dengan turun hujan dengan intesitas ringan-lebat yang terjadi di Wilayah Kecamatan Borobudur pada hari Sabtu, 2 Maret 2019 sejak pukul 13.00 WIB sampai malam hari menyebabkan tebing setinggi 5 meter, panjang 15 meter longsor yang mengakibatkan tertutupnya akses jalan desa.
Melihat kejadian tersebut, Babinsa, perangkat desa, relawan OPRB dan masyarakat selanjutnya mengambil langkah untuk melaksanakan pembersihan material yang menutup badan jalan.
Pembersihan material longsor dilaksanakan secara manual dengan menggunakan cangkul, sekop, pompa air dan lain sebagainya. Kebersamaan dan kesigapan antara aparat, OPRB dan masyarakat dalam mengatasi bencana merupakan salah satu contoh yang baik terhadap penanganan bencana.
Warsito, Kepala Dusun Ngaglik yang turut berbaur dalam penanganan longsor tersebut sangat berterima kasih kepada semua pihak yang sudah peduli dengan kejadian yang terjadi. Walaupun tidak menimbulkan korban jiwa, namun longsor ini kalau tidak segera ditangani akan berdampak pada warga.