Kebusukan Demokrasi Kotori Kalamulloh

Penulis : SW. Retnani, S.Pd.

Sebagai umat Islam yang taat akan ajaran agamanya, maka wajib bagi kaum muslim memiliki akidah yang kuat di mana aqidah ini mencakup Rukun Iman. Salah satu rukun iman adalah iman kepada kitab-kitab Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ada empat kitab yang telah diturunkan Allah SWT diantaranya adalah: kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS, Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa AS, Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS dan yang terakhir adalah kitab suci Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Alquran diturunkan kepada nabi terakhir sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya, juga sebagai kitab bagi seluruh umat manusia yang ada pada masa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam hingga sampai hari kiamat. Alquran berisi tentang perintah dan petunjuk beribadah kepada Allah SWT, juga berisi petunjuk bermasyarakat, bersosialisasi dengan lingkungan manusia. Ada pula sejarah para nabi terdahulu dan juga kisah-kisah umat yang terdahulu.

Didalam Alquran terkandung banyak pelajaran dan ilmu agar manusia dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Contoh pelajaran dari kalam Allah SWT adalah bagaimana cara kita menyebut orang-orang yang tidak menyembah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dengan sebutan kafir. Maka Allah SWT menurunkan ayat-ayat yang terkait dengan penyebutan kafir di dalam Alquran.
Allah SWT berfirman:

قُلْ يٰۤاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَ
qul yaaa ayyuhal-kaafiruun

"Katakanlah (Muhammad), Wahai orang-orang kafir!"
(QS. Al-Kafirun 109: Ayat 1)
لَـقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَالُوْۤا اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۗ  قُلْ فَمَنْ يَّمْلِكُ مِنَ اللّٰهِ شَيْئًـــا اِنْ اَرَادَ اَنْ يُّهْلِكَ الْمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَاُمَّهٗ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا   ۗ  وَلِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا   ۗ  يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ   ۗ  وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

"Sungguh, telah kafir orang yang berkata, Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam. Katakanlah (Muhammad), Siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al-Masih putra Maryam beserta ibunya dan seluruh (manusia) yang berada di bumi? Dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Dia menciptakan apa yang Dia Kehendaki. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 17).

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَالُوْۤا اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ  ۗ  وَقَالَ الْمَسِيْحُ يٰبَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ اعْبُدُوا اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبَّكُمْ  ۗ  اِنَّهٗ مَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ الْجَـنَّةَ وَمَأْوٰٮهُ النَّارُ  ۗ  وَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ

"Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam. Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 72).


لَـقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَالُوْۤا اِنَّ اللّٰهَ ثَالِثُ ثَلٰثَةٍ  ۘ  وَمَا مِنْ اِلٰهٍ اِلَّاۤ اِلٰـهٌ وَّاحِدٌ   ۗ  وَاِنْ لَّمْ يَنْتَهُوْا عَمَّا يَقُوْلُوْنَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْهُمْ عَذَابٌ اَ لِيْمٌ

"Sungguh, telah kafir orang-orang yang mengatakan bahwa Allah adalah salah satu dari yang tiga, padahal tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa azab yang pedih."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 73)

Jadi kata -kata kafir di dalam ajaran Islam memang sudah ada sejak dulu dan kata kafir sudah tidak asing ditelinga umat Islam. Kafir merupakan kata yang diulang-ulang dalam Alquran untuk menunjukkan orang-orang yang tidak mau menerima Islam atau mereka yang bukan golongan muslim.

Namun, belakangan ini sebutan kafir, oleh sebagian orang dianggap mengandung konotasi negatif. Sebagaimana dilansir dari www.kaskus.co.id bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu prihatin atas mudahnya seseorang mencap orang lain dengan istilah 'kafir'. Ryamizardmenegaskan persatuan harus dijaga meski berbeda agama.

Kemudian ribut-ribut masalah agama, ini sudah ada wadah juga Ketuhanan Yang Maha Esa karena kita bukan negara agama, bukan negara Islam. Kita Negara Kesatuan RI Kata Ryamizard dalam sambutan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Bela Negara di Kemhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019).

Ryamizard menekankan Pancasila sebagai dasar negara yang mengayomi umat beragama. Setiap orang harus saling menghormati.

Ia mengatakan selalu baca surat itu lakum diinukum waliyadiin, agamamu, agamamu. Kamu tidak menyembah apa yang saya sembah dan saya tidak menyembah apa yang kamu sembah. Masuk neraka itu urusan Tuhan, enaknya kalau bilang kafir-kafir. Kalau ada yang bilang kafir, saya tempeleng. Pancasila itu persatuan Indonesia yang berperikemanusiaan.

Hal ini memicu terjadinya keretakan ukhuwah islamiyah. Umat Islam terpecah belah, saling menghina dan merendahkan dikalangan kaum muslim. Mencaci dan menghardik bahkan mengancam apabila menyebut kata kafir akan menempeleng. Umat Islam tercerai-berai oleh kaum liberalis, sungguh kau neoliberal semakin berani mengutak-atik ayat-ayat Allah SWT. Masih ingat kejadian penistaan kalam Allah SWT yang dilakukan oleh Ahok (mantan gubernur Jakarta) yang telah menghina kalam Allah yakni Alquran surat al-maidah ayat 51.
Allah SWT berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُوْدَ وَالنَّصٰرٰۤى اَوْلِيَآءَ  ۘ  بَعْضُهُمْ اَوْلِيَآءُ بَعْضٍ  ۗ  وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ مِّنْكُمْ فَاِنَّهٗ مِنْهُمْ  ۗ  اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin(mu); mereka satu sama lain saling melindungi. Barang siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 51)

Semua ini terjadi akibat sistem kapitalisme- liberalisme. Tak hanya Khilafah yang mereka hancurkan, hingga ideologi Islam pun mereka jauhkan dari umatnya, bahkan nyawa kaum muslim pun bagai tak berharga. Mereka bantai umat Islam Suriah Palestina, China uighur, rohingya, Irak, Kuwait, Yaman, dan yang terbaru di New zealand. Puluhan nyawa kaum muslim meregang dan melayang.

Kebusukan demokrasi pun telah mengotori ayat-ayat al-quran, mereka plintir kalimatullah demi kepentingan pribadi dan golongan. Kalam Allah SWT mulai mereka ubah, seakan mereka lebih berkuasa dibanding Allah sang Maha Kuasa. Inilah kenyataan bahwa sistem demokrasi bikinan manusia, tidak sesuai dengan seluruh ajaran Islam yang bersumber dari sang Maha Pencipta. Negara yang menganut sistem demokrasi secara halus akan membuang aturan atau hukum Islam dari kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Maka tak heran di negara demokrasi haram hukumnya membicarakan ajaran -ajaran Islam.

Jadi bila saat ini banyak partai -partai Islam yang maju mengikuti aturan main parlemen demokrasi sungguh sangat disayangkan. Sebab demokrasi tidak akan pernah dan takkan mungkin memberi jalan perubahan ke arah Islam. Jauh panggang dari api. Hanya Khilafah yang memberi jalan perubahan Hakiki bagi umat Islam. Kenyataan bahwa Khilafah mampu menjadi pemimpin, pelindung dan perisai kaum muslim, telah ditulis sejarah. Selama 13 abad kejayaan dan kegemilangan Khilafah telah tersohor di dunia. Hingga membuat para pembencinya takut dan selalu menghancurkan bibit-bibit kebangkitan Islam. Wahai kaum muslim Bangkitlah bersama Khilafah Rasidah ala minhaj an-nubuwwah.
Wallahu A'lam Bishawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post