Kutai Kartanegara, Kaltim, - Saat pelatihan Program PINTAR Praktik Baik Peran Serta Masyarakat yang diselenggarakan oleh Tanoto Foundation bekerjasama dengan Dinas Pendidikan & Kebudayaan dan Kemenag Kukar, Ikhsanuddin Noor, Sekretaris Disdikbud Kukar menyatakan pentingnya pelibatan masyarakat dalam pengelolaan sekolah.
“Tantangan pendidikan ke depan semakin berat. Peran serta masyarakat menjadi salah satu kunci keberhasilan dan kemajuan sekolah,” tegasnya di depan 34 komite, guru dan kepala sekolah peserta pelatihan yang diadakan di hotel Elty, Kutai Kartanegara, 21 Febuari 2019.
Salah satu aspek pelibatan masyarakat yang penting menurutnya adalah dalam gerakan literasi sekolah. “Siswa dengan perpustakaan itu ibarat air dan ikan. Jadi perpustakan mesti dibenahi, menjadi lebih nyaman, lebih menarik dan lebih membuat siswa kerasan berenang di dalamnya,” tegas sekdis yang baru dilantik Januari 2019 ini.
Sambil menyitir ayat suci yang memerintahkan manusia sering membaca, ia mendorong sekolah untuk bekerjasama dengan perusahaan. “Perusahaan harus terlibat dalam pendidikan. Komite sekolah bisa mencarikan perusahaan sebagai “bapak asuh” untuk memajukan sekolah,” ujarnya.
Reading Day di MI As Syauqi Kukar
Salah satu sekolah di Kukar yang sudah melibatkan secara aktif peran serta masyarakat dalam gerakan literasi sekolah adalah MI As Syauqi. Madrasah ini mendirikan pojok baca di tiap kelas, membuat taman baca dan menyelenggarakan reading day yang bekerjasama dengan perusahaan penerbitan buku Airlangga.
Pojok baca di kelas diisi buku-buku yang disumbangkan oleh orang tua siswa. “Jadi setelah ikut pelatihan Tanoto Foundation, kami langsung sosialiasasi program literasi ke orang tua siswa lewat grup whatsapps. Beberapa orang tua siswa langsung menyanggupi menyumbang buku, dan akhirnya diikuti oleh yang lain karena pemberitaan di grup itu,” ujar Iip Syarifah, Kepala Madrasah.
Selain dengan masyarakat, madrasah juga bekerjasama dengan perusahaan penerbitan buku Airlangga menyelenggarakan program Reading Day. Program tersebut muncul setelah madrasah mengajukan usulan ke perusahaan penerbitan buku tersebut.
“Karena kami membeli buku mereka, kami meminta mereka juga memberikan pelayanan ke sekolah. Nah diantaranya peran serta mereka dalam literasi,” ujar Iip Syarifah.
Dalam program yang sudah dimulai di awal bulan Agustus 2018 ini, perusahaan membawa buku-buku cerita ke sekolah. Para siswa dipersilahkan membaca buku tersebut, dan menceritakan kembali.
Bagi mereka yang berani dan mampu bercerita dengan baik, penerbit Airlangga memberikan hadiah buku cerita. Waktu yang dialokasikan untuk program ini adalah satu jam, dan sudah dilaksanakan dua kali.
”Januari lalu kami mengajukan ke Airlangga agar program ini dilakukan secara rutin seminggu sekali. Bergiliran tiap kelas. Pihak Airlangga menyetujui,” ujar Iip Syarifah.
Selain kegiatan tersebut, pihak Airlangga juga pernah sekali memberikan pelayanan transport bus gratis ke siswa untuk pergi bersama-sama ke perpustakaan daerah. Saat ini juga madrasah sedang merintis pembangunan taman baca.
Selain peningkatan mutu pembelajaran, manajemen sekolah, literasi dan peran serta masyarakat menjadi fokus program PINTAR Tanoto Foundation untuk peningkatan kualitas sekolah. Di Kaltim, program yang dimulai akhir tahun 2018 ini akan berlangsung sampai lima tahun.
Post a Comment