dr.Elzarita Arbain, M.Kes (Pembimbing KARS) dan dr.Irwan Miswar,MKM (Dirut RSUD Sarolangun) (Photo/nal) |
N3,Sarolangun, Pihak menajemen
rumah sakit Prof.DR.H.M. Chatib Quzwain Sarolangun kembali mendatangkan Pembimbing KARS – SNARS Edisi 1 dalam bimbingan teknis menuju akreditasi
paripurna. Acara dibuka secara langsung oleh Dirut RSUD berlangsung
diaula rumah sakit dihadiri oleh ketua akreditasi rumah sakit para ketua pokja dan
peserta pokja (natulen).
Acara yang digelar selama dua hari itu mengupas tentang pokja
Sasaran Keselamatan Pasien (SKP), Hak Pasien dan Keluarga (HPK), pokja
Pelayanan Keparmasian san Penggunaan Obat (PKPO) serta Kompetensi dan
Kewenangan Staf (KKS). Bintek kali tanpa melaksanakan kegiatan telusur hanya digelar didalam ruangan guna mengupas dan sesi tanya jawab dengan peserta bintek. Saat acara tengah berlangsung, surveyor memberi apresiasi kepada Dirut RSUD
yang dinilai paham terhadap akreditasi.
Pada kata
sambutannya, dr. Irwan Mizwar,MKM Direktur Utama Rumah Sakit Prof.DR.Chatib
Quzwain menyampaikan, menjalani akreditasi jangan dilakukan secara tergesa
gesa,
“ Menghadapi atau
menjalani akreditasi, harus menguasai bab demi bab dengan prinsip yang harus
dipahami dalam akreditas. Dan jangan dilakukan secara tergesa gesa. Percayalah
yang berat itu hanya diawal menjalani proses “. Kata Dirut RSUD Sarolangun.
Disamping itu dr.Elzarita
Arbain, M.Kes Pembimbing dan Surveyor KARS – SNARS Edisi 1 yang juga Konselor rumah sakit memuji dan memberi apresiasi kepada Dirut RSUD Sarolangun,
“ saya menilai
dirut RSUD sarolangun sangat paham dengan akreditasi. Dalam pembicaraan kami
sebelumnya terkait akreditasi dirut sangat memahami tentang akreditasi baik
berupa teori dan pelaksanaannya. Dan saya juga memberi apresiasi juga kepada
dirut bahwa atensinya dan dedikasinya dalam mengsukseskan akreditasi dirumah
sakit ini. Selama saya menjadi surveyor dan konselor jarang sekali dirut rumah
sakit yang memahami akreditasi dan jarang berada ditempat saat akreditasi
tengah dilaksanakan, Padahal akreditasi itu menyenangkan “ . Kata
dr.Elzarita Arbain, M.Kes Konselor rumah sakit itu.
Pembimbing SNARS
menambahkan, Konsep rumah sakit RSUD sarolangun dinilai bagus dengan konsep
satu lantai,
“ Dengan konsep
seperti ini jika terjadi bencana alam atau kebakaran mudah dalam melakukan
evakuasi penyelamatan pasien dan pegawai. Jadi bekerja dirumah sakit harus
hafal kondisi dan situasi lingkungan rumah sakit “. Jelasnya.
Menghadapi
dinamika masyarakat, Pemerintah melalui kementerian kesehatan RI mewajibkan
kepada seluruh rumah sakit untuk melaksanakan akreditasi dengan tujuan untuk
meningkatkan pelayanan rumah sakit di Indonesia. Agar budaya keselamatan dan
budaya kualitas dirumah sakit tetap terjaga maka rumah sakit perlu
terakreditasi dengan harapan mutu dan keamanan pelayanan dirumah sakit terus
meningkat.
“ Selain mutu
keamanan pelayanan, persyaratan untuk bekerjasama dengan BPJS adalah
akreditasi. BPJS tidak mau bekerjasama jika rumah sakit belum terakreditas “.
Tandas dr.Elzarita Arbain, M.Kes yang juga pernah menjabat Dirut rumah sakit di
Denpasar Bali tersebut. (nal)
Post a Comment