Padang - Masyarakat khususnya yang bermukim di kawasan pesisir pantai agar bijak dan arif dalam mencerna setiap informasi yang beredar terutama bagi masyarakat yang tinggal radius 100 meter dari bibir pantai.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit di sela-sela kunjungannya meninjau Main Stadium Utama Padang Pariaman Kamis, (10/1/2019) di daerah Sikabu.
Ini terkait dengan beredar kabar terjadinya tsunami di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Kamis (10/12/2018) sekitar 02.00 WIB membuat masyarakat dikawasan itu panik.
Namun informasi tersebut telah dibantah oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui informasi tertulis di website www.bmkg.go. Bahwa kabar tsunami di Sibolga adalah hoaks.
Dikatakan lebih lanjut Wagub Nasrul Abit, himbauan siaga bencana tsunami ini juga pernah disampaikannya sebelumnya. Dia menekankan, kewaspadaan dan kesiapan adalah yang lebih utama.
"Pokoknya jika ada gempa lebih dari satu menit, kencang maupun lambat segera selamatkan diri ketempat yang lebih tinggi dan aman," tegasnya.
Wagub juga menambahkan telah diketahui, Sumbar merupakan salah satu daerah yang berpotensi terjadinya tsunami. Salah satu tsunami besar yang ditakutkan peneliti adalah patahan Mentawai, atau yang disebut megatrhust yang perlu diwaspadai.
" Bencana telah mengajarkan kita untuk selalu mendekatlah diri pada Allah SWT, serta menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan perbuatan yang merusak ekosistem alam. Saling mengingatkan untuk kebaikan bersama merupakan hal penting," himbaunya.