MAGELANG,--
TMMD Sengkuyung Tahap III TA. 2018 Kodim 0705/Magelang, dengan tema "TNI
Manunggal Rakyat Dalam Mewujudkan Desa Yang Maju, Sejahtera dan
Demokratis" secara resmi ditutup oleh Komandan Secaba Rindam IV/Diponegoro
Letkol Inf Budi Nurohman yang bertindak sebagai irup, dengan Komandan Upacara Danramil
04/Windusari Kapten Inf Adi Sanyoto, Selasa (13/11).
Kepala Staf Angkatan Darat
(KASAD) dalam amanatnya yang dibacakan oleh Irup menyampaikan apresiasi dan
terimakasih kepada semua pihak yang tergabung dalam Satgas TMMD tahap III tahun
2018 yang mana dapat terlaksana dengan sangat baik dan sesuai yang ditargetkan.
Di setiap kegiatan TMMD ini,
kita dapat menyaksikan semangat kebersamaan serta gotong royong yang terpancar
di setiap wajah sekaligus cucuran keringat masyarakat dan aparat yang
bersama-sama bekerja di lapangan. Hal ini menjadi refleksi kekuatan yang sangat
besar dari segenap komponen Bangsa, yang memiliki visi, misi dan tujuan bersama
guna mengatasi berbagai persoalan pembangunan serta problematika kesejahteraan
masyarakat.
Semangat kebersamaan seperti
inilah yang sebenarnya merupakan hakikat dari Kemanunggalan TNI dengan Rakyat,
yang merupakan roh perjuangan Bangsa dan akan terus kita bangun serta pelihara.
Kemanunggalan ini merupakan aktualisasi peran TNI dalam mewujudkan seluruh
potensi wilayah dan masyarakat sebagai pendorong kemajuan Bangsa, yang bermuara
pada terbentuknya kekuatan pertahanan nasional yang kokoh.
“Saya selaku Penanggung
Jawab Operasional (PJO) TMMD, menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang
setinggi-tingginya kepada para Gubernur, Bupati, Walikota, instansi Kementerian
terkait dan khususnya kepada seluruh masyarakat, yang telah bahu-membahu
bersama prajurit TNI, mewujudkan pembangunan daerah yang menjadi sasaran
pelaksanaan TMMD ke- 103 ini” kata KASAD dalam amanatnya.
Mengangkat tema “TNI
Manunggal Rakyat dalam Mewujudkan Desa yang Maju, Sejahtera dan Demokratis.”
Tema ini sejalan dengan visi Pemerintah Pusat melalui kebijakan “Membangun
Indonesia dari pinggiran yang belum tersentuh pembangunan secara merata,
sekaligus untuk menggelorakan semangat gotong-royong serta memantapkan apa yang
saya sebut sebagai Imunitas Bangsa.
Konsep Imunitas Bangsa
merupakan wujud kepedulian dan keprihatinan TNI AD dalam memandang persoalan
sosial, yang berakar dari perubahan sikap hidup dan pudarnya nilai-nilai luhur
budaya Bangsa, seperti semangat untuk bersatu, menghormati perbedaan, pantang
menyerah dan rela berkorban.
Konsep pemikiran ini
merupakan salah satu jawaban atas kondisi Bangsa kita yang semakin rentan akan
pengaruh buruk modernisasi dan globalisasi, sehingga lebih mementingkan
pembangunan fisik dan melupakan bahwa pembangunan nilai juga sama pentingnya,
bahkan merupakan kunci kemajuan budaya suatu Bangsa di tengah kompetisi global
dewasa ini.
Pembangunan fisik, Satgas TMMD
beserta komponen masyarakat secara nasional telah melaksanakan pembangunan
infrastruktur pedesaan, berupa pembukaan 52 km lebih jalan baru, serta
peningkatan badan jalan dengan panjang total 326 km. Selain itu, dilaksanakan
juga pembangunan dan rehabilitasi puluhan jembatan, rumah ibadah dan sekolah,
serta perbaikan rumah-rumah tidak layak huni dan berbagai prasarana sanitasi untuk
masyarakat sedangkan pembangunan non-fisiknya antara lain penyuluhan kesehatan,
metode bertani dan beternak modern, serta sosialisasi hukum, bahaya Narkoba,
maupun kesadaran Bela Negara.
Tidak kalah penting TMMD
telah mampu menyatukan perbedaan dalam masyarakat guna mencegah potensi
perpecahan dan berkembangnya intoleransi, serta menumbuhkan kedekatan antara
rakyat dengan prajurit TNI.
Di akhir amanatnya, KASAD
berpesan agar menigkatkan semangat untuk bekerja dan membangun bersama, sebagai
realisasi semangat gotong royong yang merupakan warisan asli bangsa kita. Merawat
hasil-hasil program TMMD ke-103 ini dengan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan
seluruh warga masyarakat. Teruslah membangun dan mengembangkan potensi desa
masing-masing, serta jadikan diri kita sebagai agen-agen pembangunan yang
menyebarkan energi positif bagi lingkungan sekitar kita untuk mau belajar dan
memajukan desa dan wilayahnya. (pendimmgl)