Tim TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-103 Kodim 0311/Pessel, menggandeng BKKBN memberikan penyuluhan Keluarga Berencana di Nagari Lakitan Tengah Kecamatan Lengayang.
Kegiatan penyuluhan Keluarga Berencana (KB) kepada warga khusunya para ibu-ibu digelar Kamis (08/11/2018) di Ruang Kelas SMP N 5 Lengayang.
Kegiatan penyuluhan program KB ini merupakan sasaran non fisik dari kegiatan TMMD ke-103.
Dandim 0311/Pessel, Letkol Arh Wahyu Akhadu,SH., selaku komandan Satgas TMMD ke 103 Kabupaten Pesisir Selatan menjelaskan, program KB adalah program pemerintah, mulai dari tingkat Nasional sampai ke pelosok Desa, begitu pula dengan program TMMD yang dikerjakan TNI saat ini adalah program nasional.
“Jadi ketika program KB ini dipadukan dengan sosialisasi tentang KB, maka sangat relevan dengan sasaran penduduk di pelosok desa,” ujar Dandim.
Menurut dia, tidak semua masyarakat paham tentang KB, karena itu perlu program tersebut dipadukan dengan program lain, salah satunya melalui program TMMD, dengan harapan masyarakat mendapatkan pemahaman tentang KB secara utuh.
“Saya paham, masyarakat tentu saja memahami bahwa program KB sesungguhnya membatasi angka kelahiran, karena setiap keluarga sejahtera sebetulnya hanya memiliki dua anak cukup. Tetapi esensinya, masyarakat sebetulnya lebih dari pada itu dalam memahami kata sejahtera dalam program KB,” kata Dandim.
Kegiatan penyuluhan Keluarga Berencana (KB) kepada warga khusunya para ibu-ibu digelar Kamis (08/11/2018) di Ruang Kelas SMP N 5 Lengayang.
Kegiatan penyuluhan program KB ini merupakan sasaran non fisik dari kegiatan TMMD ke-103.
Dandim 0311/Pessel, Letkol Arh Wahyu Akhadu,SH., selaku komandan Satgas TMMD ke 103 Kabupaten Pesisir Selatan menjelaskan, program KB adalah program pemerintah, mulai dari tingkat Nasional sampai ke pelosok Desa, begitu pula dengan program TMMD yang dikerjakan TNI saat ini adalah program nasional.
“Jadi ketika program KB ini dipadukan dengan sosialisasi tentang KB, maka sangat relevan dengan sasaran penduduk di pelosok desa,” ujar Dandim.
Menurut dia, tidak semua masyarakat paham tentang KB, karena itu perlu program tersebut dipadukan dengan program lain, salah satunya melalui program TMMD, dengan harapan masyarakat mendapatkan pemahaman tentang KB secara utuh.
“Saya paham, masyarakat tentu saja memahami bahwa program KB sesungguhnya membatasi angka kelahiran, karena setiap keluarga sejahtera sebetulnya hanya memiliki dua anak cukup. Tetapi esensinya, masyarakat sebetulnya lebih dari pada itu dalam memahami kata sejahtera dalam program KB,” kata Dandim.