Photo bareng guru dan peserta didik berkebutuhan khusus (photo : nal/dok) |
N3,Sarolangun, Sekolah Luar
Biasa Negeri (SLBN) Sarolangun menggelar kegiatan simulasi Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK) dalam program Sekolah Aman Bencana (Smab) yang bekerjasama dengan
BPBD Sarolangun. Acara tersebut guna untuk mengatasi bencana alam ketika
evakuasi karena anak keterbelakangan mental juga diajarkan dalam praktek untuk
menyelamatkan diri jika sewaktu – waktu terjadi bencana alam.
Kepada media ini
Yubarizon, S.Pd,SD Kepala sekolah SLBN sarolangun mengatakan hampir mencapai 40
per-sen anak berkebutuhan khusus menjadi korban bencana,
“ Dari penelitian yang ada sekitar 40 per-sen anak berkebutuhan khusus menjadi korban
dalam suatu peristiwa bencana alam seperti banjir, gempa dan lain - lain. Untuk
itu sekolah kita menjalankan program SMAB supaya anak berkebutuhan khusus bisa
menyelamatkan dirinya jika seandainya terjadi bencana di daerah kita “. Kata
Yubarizon Kepsek SLBN Sarolangun.
Yubarizon juga
menerangkan kegiatan Sekolah Aman Bencana harus menpunyai titik aman disaat
terjadi bencana dan anak sudah bisa berkumpul ditempat yang sudah disediakan
pada saat simulasi evakuasi di SLBN tersebut.
Lebih lajut,
Kepsek SLBN juga menghimbau kepada orang tua wali murid dan juga masyarakat
sekitar untuk mendukung program SMAB,
Photo kepsek SLBN dan guru pada lokasi titik kumpul Anak Berkebutuhan Khusus (Photo : Nal) |
“
Kita pihak sekolah sangat memerlukan dukungan dari masyarakat terutama
masyarakat dilingkungan sekolah dalam upaya pemberian pemahaman kepada siswa
berkebutuhan khusus betapa pentingnya evakuasi saat bencana alam terjadi. Perlu
juga diketahui, Simulasi evakuasi selain diikuti para siswa, simulasi juga
diikuti oleh orangtua, tenaga pengajar dan juga masyarakat sekitar. (nal)