Syuhairi,S.H,M.Si Kasi Kesenian Kebudayaan Disdikbud. (Photo : Ist) |
N3,Sarolangun, Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) merupakan
kegiatan pembelajaran kesenian oleh para seniman. Pembelajaran tersebut
dilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah atau kegiatan ekstrakurikuler di
satuan pendidikan, baik SD, SMP, atau SMA/SMK. Kegiatan GSMS merupakan
implementasi dari kegiatan peningkatan kompetensi seni pertunjukan (seni tari,
seni musik, dan seni teater), seni rupa, dan seni media ditingkat dasar.
Program GSMS juga merupakan wujud pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat
Kesenian yaitu sebagai fasilitator dan pemberi bimbingan bidang kesenian.
Informasi tersebut disampaikan oleh Ketua panitia pentas seni GSMS beberapa
waktu yang lalu.
Kepada Nusantaranews.net Syuhairi,S.H,M.Si Kasi Kesenian
Kebudayaan Disdikbud mengatakan, Kabupaten sarolangun hanya menjalani program
GSMS tingkat SD dan SMP yang diikuti oleh 14 SD dan 12 SMP dalam pergelaran
pentas seni digedung tenis center koni sarolangun dengan menampilkan 4
pertunjukan,
“ Dikabupaten Sarolangun kegiatan GSMS hanya pada tingkat SD dan
SLTP karena tingkat SLTA itu kebujakannya ada pada provinsi. Untuk guru seni
atau seniman masuk sekolah kita memberi kebebasan kepada sekolah yang
bersangkutan untuk memilihnya tapi kita (Disdikbud) juga menyediakan seniman
jika itu dibutuhkan. Dan untuk pergelaran pertunjukan seni pada hari ini Kamis
(22/11/red) ada 4 kegiatan diantaranya seni tari, teater, musik dan seni rupa
“. Terang Syuhairi.
Adapun kekayaan budaya di Indonesia yang lebih dari 17.000 pulau
dengan 1.340 suku bangsa tersebar diseluruh Nusantara. Masing-masing suku
bangsa memiliki berbagai karya seni budaya, tutur dan pesan budaya (verbal art) yang mampu
mendidik dan melakukan akselerasi untuk mengasah cipta, rasa, dan karsa.
Lebih lanjut, Syuhairi menjelaskan dari 10 kecamatan yang ada
dikabupaten sarolangun satu kecamatan tidak mengikuti pertunjukan pergelaran
pentas seni di gedung tenis center koni karena tidak memiliki akses informasi
online,
“ Kegiatan pertunjukan pergelaran pentas seni dalam program GSMS
di Koni ini dari 10 kecamatan disarolangun ada satu kecamatan yaitu kecamatan
batang asai yang tidak ikut dalam kegiatan ini dikarenakan tidak ada internet.
Sebab, pendaftaran kegiatan ini dilakukan secara online. Harapan kita kedepan batang
asai bisa ikut dalam kegiatan ini “. Harapnya.
Kekayaan karya seni budaya yang tumbuh dan berkembang di
masyarakat masing-masing suku bangsa, memiliki ciri sebagai penanda identitas
daerahnya dan cerminan dari kearifan lokal. Sehubungan dengan hal tersebut,
Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengupayakan pembinaan kesenian melalui kegiatan Gerakan Seniman Masuk
Sekolah (GSMS). (nal)