N3 Limapuluh Kota - Guna memberdayakan masyarakat tangguh bencana, pemerintah melalui Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar 'Sekolah Gunung' di
Kabupaten Limapuluh Kota. Kegiatan ini dilaksanakan di Mess Pemkab,
Kenagarian Tarantang, Kecamatan Harau, Senin- Rabu (19 sd 21/11).
"Kita
sangat berterimakasih kepada BNPB yang telah memilih kabupaten
Limapuluh Kota sebagai lokasi digelarnya sekolah gunung. Hal ini sangat
bermanfaat bagi kami mengingat daerah ini merupakan daerah yang rawan
terjadi bencana,"ujar Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi membuka
kegiatan tersebut.
Dikatakannya, selama ini Limapuluh Kota
sangat rawan terhadap bencana alam seperti banjir dan longsor, tentunya
dengan digelarnya kegiatan ini masyarakat jadi mengatahui akan
pentingnya kesadaran terhadap tanggap bencana, serta aksi yang akan
dilakukan dalam meminimalisir terjadinya bencana.
"Untuk itu,
mengingat pentingnya kegiatan ini, saya harapkan seluruh peserta
memperhatikan dan mengikuti dengan serius selama kegiatan ini digelar.
Tujuannya, agar dapat dipahami dan diterapkan kepada masyarakat luas,
karena sekolah gunung ini memiliki manfaat yang besar terhadap kesiagaan
bencana di Limapuluh Kota," ungkapnya.
Senada, Fasilitator
Nasional sekolah gunung BNPB, Bambang Sosongko dalam materinya
mengatakan, sekolah gunung ini merupakan upaya pemerintah dalam
mewujudkan mayarakat tangguh dan peduli terhadap kebencanaan.
Seperti
diketahui, Sumatera Barat khususnya Kabupaten Limapuluh Kota memiliki
pesona yang cukup indah, untuk itu diperlukan pengawasan dan perawatan
bagi masyarakat agar alamnya yang indah ini terus terjaga. "begitulah
salah satu tujuan digelarnya sekolah gunung bagi masyarakat,"ujar pria
yang akrab di sapa mas Koko ini.
Kita mengajak bagaimana,
masyarakat sekitar peduli terhadap alam dan permasalahan yang sering
terjadi di daerahnya masing-masing. Terutama, menggerakakn masyarakat
menghidupkan kembali lahan-lahan kritis.
"Keindahan alam kita
sudah banyak dirusak oknum-oknum tertentu, yang mengkibatkan sering
terjadinya bencana alam banjir dan longsor. Untuk itu, marilah kita
bersama-sama menjaga alam yang indah ini sehingga bencana yang ditakuti
bisa diminimalisir,"tutupnya.
Sebelumnya, Kepala
Pelaksana BPBD Limapuluh Kota, H Joni Amir. S,sos dalam laporannya
mengatakan, kegiatan ini diikuti sebanyak 50 orang peserta yang terdiri
dari, kelompok siaga bencana yang tersebar dari berbagai nagari di itu,
serta SKPD yang berkaitan langsung dengan kebencanaan.
Ada dua
materi yang diberikan dalam pelatihan ini, dimana materi pertama digelar
dalam ruangan serta materi di luar ruangan. Rencananya, pada 5 Desember
mendatang bakal digelar aksi sekolah Gunung di Lapangan Sepakbola Ulu
Aie, Kenagarian Hulu Aie yang bakal dihadiri Ribuan peserta aksi.
"Mudah-mudahan
dengan adanya kegiatan sekolah gunung dari BNPB ini, dapat mengurangi
resiko bencana di Limapuluh Kota. Karena, sekolah gunung ini merupakan
dukungan kepada masyarakat untuk kembali menanam lahan-lahan yang
kritis," pungkas mantan Kabag Humas Pemkab itu.
Sementara
itu, salah seorang peserta Zul dari komunitas penguna air Kenagarian
Maek mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan ini sangat
bermanfaat bagi masyarakat di Kabupaten Limapuluh Kota. "Kita meyakini
dengan digelarnya pemahaman kepada mayarakat seperti ini, akan timbul
kembali kesadaran pentingnya menjaga lingkungan dan menghidupkan
lahan-lahan yang telah kritis,"ujarnya. (rel)