N3, Padang ~ Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau yang dikenal dengan Bank Nagari terus berinovasi. Dimana pada beberapa waktu lalu, Bank Nagari kembali meluncurkan produk "Layanan Nagari Mobile Banking" yang bertujuan untuk menjawab kebutuhan
masyarakat di era digital yang
menginginkan kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan,
Ini disampaikan Direktur Utama Bank Nagari, Dedy Ihsan pada acara Panel tentang Mobile Banking yang digelar dalam rangka peluncuran Nagari
Mobile di salah satu hotel Kota Padang, Rabu (7/11).
Menurut Dedy, transformasi digital Banking kini
mutlak dikembangkan oleh perbankan, tidak hanya untuk meningkatkan
efisiensi namun juga menggaet nasabah baru, terutama kids zaman now.
Yaitu, para generasi milenial karena mereka menyukai serba instan,
mudah, murah, dan cepat.
Selalain itu, aplikasi yang diunduh lewat
playstore/appstore menjadi pilihan nasabah, terutama kaum milenial karena
memudahkan mereka melakukan pembayaran tagihan kartu kredit/asuransi,
transfer dan membayar pembelian e-commerce yang kini menjadi trend
berbelanja konsumen serta melakukan top up digital payment seperti gopay
dan grabpay.
Kita berharap, kepercayaan golongan milenial terhadap Bank Nagari lebih meningkat seiring bertambahnya fitur
transaksi karena mereka menyukai fitur yang mempermudah aktivitas baik
untuk bekerja atau sekadar hiburan.
Direktur Keuangan Bank Nagari Muhammad Irsyad turut menambahkan, bahwa peluncuran "Nagari Mobile Banking" seiring dengan Revolusi Industri 4.0 yang digaungkan Presiden Joko Widodo. Pasalnya kita bicara teknologi atau digitalisasi perbankan tentu arahnya bagaimana pelayanan semaksimal mungkin untuk customer. Bank Nagari juga akan seperti itu dikaitkan dengan Revolusi Industri 4.0.
Sumber Foto : google.com |
Irsyad menyebutkan, layanan digital tersebut meliputi penyediaan uang elektronik N-money, Nagari SMS banking, pengelolaan keuangan Nagari Cash Management, Nagari Portal Payment, Auto Debet, dan layanan lainnya. Irsyad menyebutkan market share Bank Nagari yang mencapai 30% di wilayah Sumbar merupakan pasar potensial untuk pengembangan layanan keuangan digital. Dia menargetkan transaksi digital bank milik pemda Sumbar dan 19 kabupaten/kota itu meningkat signifikan tahun depan. "Saat ini, secara digital kami sudah 500.000 transaksi setiap hari, besar sekali. Tumbuhnya sampai empat kali lipat," tukasnya.
Kepala Bank Indonesia Sumbar Endy Dwi Tjahjono mengatakan pihaknya mengapreasiasi langkah Bank Nagari meluncurkan aplikasi mobile banking agar terus bisa bersaing dengan bank nasional dan meningkatkan layanan. Dia mengatakan hampir seluruh bank umum yang beroperasi di Sumbar sudah memiliki layanan digital, sehingga sangat membantu masyarakat, lebih aman, nyaman dan efisien.
Kepala Bank Indonesia Sumbar Endy Dwi Tjahjono mengatakan pihaknya mengapreasiasi langkah Bank Nagari meluncurkan aplikasi mobile banking agar terus bisa bersaing dengan bank nasional dan meningkatkan layanan. Dia mengatakan hampir seluruh bank umum yang beroperasi di Sumbar sudah memiliki layanan digital, sehingga sangat membantu masyarakat, lebih aman, nyaman dan efisien.
sumber foto : google.com |
"Kami terus dorong bank agar memaksimalkan nontunai, sehingga diharapkan ke depan dengan transaksi nontunai bisa berkontribusi meningkatkan setengah pertumbuhan ekonomi," bilangnya.
Darwisman, Kepala Perwakilan OJK Sumbar, mengatakan bank perlu berkolaborasi dengan fintech dan lembaga keuangan digital lainnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan layanan. Menurutnya, ada banyak potensi daerah yang memerlukan sentuhan industri keuangan dan teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dia mencontohkan sektor pertanian, dimana masih terkendala keterbatasan modal untuk mengembangkan pertanian, termasuk juga terbatas kemampuan mengakses pasar.
"Ada fintech yang hadir melayani pertanian. Ini petani terbantu sekali dari modal produksi sampai pemasarannya. Bank juga perlu hadir di sana, kalau bisa juga punya anak perusahaan di bidang financial teknologi," bebernya. (dikutip : ps.com/ mi.com)
Darwisman, Kepala Perwakilan OJK Sumbar, mengatakan bank perlu berkolaborasi dengan fintech dan lembaga keuangan digital lainnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan layanan. Menurutnya, ada banyak potensi daerah yang memerlukan sentuhan industri keuangan dan teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dia mencontohkan sektor pertanian, dimana masih terkendala keterbatasan modal untuk mengembangkan pertanian, termasuk juga terbatas kemampuan mengakses pasar.
"Ada fintech yang hadir melayani pertanian. Ini petani terbantu sekali dari modal produksi sampai pemasarannya. Bank juga perlu hadir di sana, kalau bisa juga punya anak perusahaan di bidang financial teknologi," bebernya. (dikutip : ps.com/ mi.com)