Sebanyak 1.502 siswa madrasah itu diberikan pembekalan terkait mitigasi bencana dan penyelamatan diri oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang |
N3, Padang ~ MTsN
6 Model Gunung Pangilun Padang, Sumatera Barat dipersiapkan menjadi
madrasah cerdas bencana. Sebanyak 1.502 siswa madrasah itu diberikan
pembekalan terkait mitigasi bencana dan penyelamatan diri oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang.
Menurut
Kepala MTsN 6 Model Padang Hj. Rifdawati, M.Pd, pengetahuan tentang
penanggulangan bencana diperlukan bagi siswa. Hal ini karena Kota Padang
merupakan daerah yang rawan bencana gempa dan tsunami, termasuk
kebakaran dan banjir.
"Dengan
mendapatkan pembekalan dari BPBD terkait penanggulangan bencana,
nantinya siswa memahami tindakan yang akan dilakukan jika bencana
terjadi," kata Rifdawati.
Ia
menambahkan, upaya menyelamatkan diri sendiri lebih efektif daripada
menunggu tindakan penyelamatan dari orang lain. Apalagi ketika berada
dalam ruangan belajar tiba-tiba terjadi gempa sehingga situasi kepanikan
terjadi.
"Bila
sudah mendapatkan pengetahuan bagaimana menyelamatkan diri, siswa tidak
akan terjebak dalam kepanikan tetapi langsung melakukan tindakan
melindungi diri sendiri," katanya.
Rifdawati
berterimakasih kepada pihak BPBD dan Lurah Gunung Pangilun Andi Amir
yang mendukung madrasah cerdas bencana. Terwujudnya madrasah atau
sekolah cerdas bencana akan mengurangi risiko jatuhnya korban.
Lurah
Gunung Pangilun Andi Amir menyebut MTsN 6 Model Padang sebagai sekolah
yang responsif terhadap program pemerintah, baik berkaitan dengan
program kemasyarakatan, lingkungan dan penanggulangan bencana.
"Dengan mewujudkan madrasah cerdas bencana, MTsN Model Padang turut mendukung pengurangan risiko bencana," sebutnya.
Andi
Amir turut bangga karena MTsN 6 Model Padang yang berada di wilayah
kerjanya adalah satu-satunya madrasah di Kota Padang yang memantapkan
diri untuk cerdas bencana.
Sementara
itu, Hendry dari BPBD menyampaikan, Kota Padang dengan penduduk 1 juta
jiwa, 60 persennya beraktifitas di daerah zona merah, yaitu daerah yang
diprediksi dilanda tsunami bila gempa besar terjadi.
"Untuk
itu setiap individu harus memiliki kemampuan menyelamatkan diri sendiri
guna mengurangi risiko bencana, termasuk para siswa di lingkungan
sekolah," ujar Hendry.
Ia
menambahkan, BPBD Kota Padang tengah mempersiapkan sekolah-sekolah
cerdas bencana. Seluruh warga sekolah diberikan pembekalan tentang
mitigasi dan penyelamatan diri.
"Pembekalan ini akan dilanjutkan dengan pelaksanaan simulasi untuk memaksimalkan edukasi terhadap siswa," tukuknya (yt).