N3, Padang ~ Ikon Kota Padang hampir terlupakan yaitu Buah
Bingkuang, di masa lalu para petani bingkuang memiliki masa emasnya dan
jaya, semua petani di Kota Padang selalu menanami Bingkuang walaupun di
pekarangan rumah apa adanya yang penting tiap rumah warga ada tanaman
bingkuang.
Kelangkaan buah bingkuang di pasaran di sebabkan para petani tak menanam
bikuang diladang atau di sawahnya, disebabkan kurangnya promosi tentang
ikon Kota Padang yang di bangga-banggakan itu.
Sehingga beberapa komunitas cinta bingkuang membuat Grup FB Padang Kota
Bengkuang diadakan karena berawal dari adanya keluhan banyak petani
(dulu petani bengkuang, sekarang tidak lagi) yang lahan nya semakin
sedikit, hasil tidak maksimal, dan sebagainya dari mereka jugalah cerita
kepopuleran bengkuang tempo dulu itu di dapat.
Hal itu, disampaikan Azmal Staf Ahli Walikota Padang, di ruangan
kerjanya, kita harus populerkan kembali Bingkuang sebagai ikon Kota
Padang.
Bingkuang sebagai ikon Kota Padang saat ini kurang mendapat perhatian
tentang kehadirannya yang dulu sangat banyak di kenal orang bahkan
sebagai ole-ole bila tamu kembali ke daerahnya, sebab saat itu,
bingkuang mudah di dapat dan petani rajin menanam bingkuang.
Semoga dengan adanya group FB atau komunitas bingkuang Padang orang akan
mengingat kembali sejarah kota ini dengan ikon buah bingkuang. mari
kita galakan kembali mengajak para petani menanam bingkuang dengan
memperluas pemasarannya.
Nah untuk meyakinkan kita semua, tentu dipelajari secara mendalam apakah
cerita dan keluhan tersebut benar. Adapun Group Padang Kota Bengkuang
ini adalah sebagai wadah untuk menampung Ide, masukan saran serta
informasi dari Anggota Group khususnya yg bertujuan untuk mendapatkan
solusi, sebut Azmal.
Sebelum kita turun kelapangan, tentu kita pelajari dulu data yang sudah
tersedia, termasuk dari tulisan-tulisan, jurnal dan hasil penelitian
yang ada Bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.) Urban) adalah tanaman legum
termasuk hortikultura yang telah lama dimanfaatkan masyarakat pada
beberapa tahun terakhir terlihat bahwa kepopuleran bengkuang sebagai
oleh-oleh khas Padang sudah terkalahkan oleh berbagai jenis oleh-oleh
yang dijual di outlet penjualan khas oleh-oleh Sumatera Barat.
Lunturnya pesona maskot (Bingkuang) kota Padang ini dapat mempengaruhi
perekonomian kota Padang di bidang pertanian dan budaya. Oleh karena itu
dibutuhkan upaya nyata untuk mengungkit daya saing komoditas ini agar
dapat tumbuh positif dan tidak hanya sekedar sebagai maskot kota yang
terabaikan.
Salah satu penyeab berkurangnya petani bengkuang di kota Padang dan
masyarakat masih belum berminat mengembangkan produk nilai tambah
bengkuang, adalah karena belum adanya strategi yang jelas dan kurangnya
dukungan pemerintah terhadap komoditas ini selain itu adalah karena
belum tersedianya peraturan perundang-undangan yang mengatur secara
khusus dan komprehensif masalah pengelolaan komoditas bengkuang di Kota
Padang.
Dalam rangka upaya mengembalikan eksistensi bengkuang di ranah minang
dan menjadi solusi terhadap permasalahan pengelolaan bengkuang di Kota
Padang, Perlu diarahkan peran kalangan akademis/ perguruan
tinggi/lembaga riset, bisnis, pemerintah dan masyarakat (konsep ABGC =
academician, business, government and community), tidak hanya pemerintah
dan masyarakat untuk mendorong munculnya inovasi pengembangan dan
peningkatan nilai tambah bengkuang kota Padang.
Pengembangan agroindustri melalui kemitraan inipun mempunyai arti yang
strategis bagi perekonomian rakyat, karena diharapkan dapat memberikan
peningkatan nilai tambah hasil pertanian melalui pemanfaatan dan
penetapan teknologi pengolahan. Dan ini menjadi tugas penting kita
bersama.
Pertama-tama adalah menyusun Naskah Akademik sebagai bahan yang
dibutuhkan untuk menyusun Raperda Hari Bengkuang di Kota Padang, yang
juga didalamnya mencakup Strategi Inovasi Daerah dalam Pengembangan
Komoditas Unggulan.
Kami sangat bahagia bagi anggota Grup FB Padang Kota Bengkuang untuk
bisa berperan aktif dan adalah kebahagiaan bagi kami serta siap menerima
saran yang sifatnya membangun.