Posko Induk Relawan Emzalmi dan Desri Ayunda di jalan Bypass KM 9 Balai Baru Kecamatan Kuranji Kota Padang, Sumatera Barat dihoyak oleh tim kasidah rabba dari Majelis Taklim se Kota Padang, Jumat, 22 Juni 2018.
Hadir pada kesempatan itu, Walikota Padang periode 2004-2014, Fauzi Bahar, calon Walikota Padang nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018, Emzalmi, Ketua DPC Partai Berkarya Kota Padang, Arman Hadi, Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX, Evi Yandri Rajo Budiman, mantan Pj Bupati Solok Selatan, Marzuki Onmar, dan tokoh masyarakat lainnya.
Acara ini diinisiasi oleh mantan Walikota Padang 2 periode, Fauzi Bahar. Pada kesempatan tersebut, Fauzi Bahar menegaskan, dirinya sengaja pulang ke Kota Padang dalam rangka membantu sahabatnya, Emzalmi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018.
"Saya dan Pak Em ini pernah sekantor. Pak Em pernah menjadi bawahan saya. Saya tahu betul kapasitas Pak Em, orangnya amanah dan berintegritas," ujarnya.
Program kembali ke surau, kata Fauzi Bahar, merupakan gagasan Emzalmi. Dirinya selaku Walikota Padang waktu itu hanya melaksanakan.
"Jadi, kalau ada yang mengatakan, program yang diusung Emzalmi dan Desri Ayunda bukan program baru dan sudah dilaksanakan, ya betul. Karena program yang dilaksanakan semasa saya menjadi walikota dan dilanjutkan walikota yang saat ini menjabat, merupakan program yang perencanaannya disusun oleh Pak Emzalmi waktu itu," ujarnya.
Fauzi Bahar berharap, jika Emzalmi dan Desri Ayunda terpilih, maka program keagamaan semasa dirinya menjadi Walikota Padang dapat dilanjutkan. Misalnya saja lomba kasidah rabbana.
"Saya berharap, pesta perkawinan di daerah kita tidak lagi menampilkan orgen tunggal dengan penyanyi seronok, tetapi mengundang orkes gambus atau kasidah rabbana," urainya.
Dikatakan Fauzi Bahar, waktu dirinya menjabat Walikota Padang, judi berhasil diberantas. Tak ada judi terang-terangan. Namun saat ini, judi kembali marak di daerah ini.
"Ini menandakan, pemimpin saat ini tidak berwibawa, hanya sekedar pencitraan. Kita tidak menginginkan pemimpin seperti itu. Kita menginginkan pemimpin yang mampu berantas maksiat. Harapan itu kita tumpangkan kepada Pak Em dan Pak Des," cakapnya.
Tak lupa, Fauzi Bahar mengajak ibu-ibu majelis taklim untuk berjuang. Jangan lengah dengan waktu tersisa, untuk menegakkan kebenaran.
"Kita tentukan pemimpin kita. Salah menentukan pemimpin, maka kita akan hanyut selama 5 tahun. Saya meminta ibu-ibu bertahajud sampai pelaksanaan Pilkada, meminta kepada Allah agar perjuangan Emzalmi dan Desri Ayunda diridhoi-Nya," harapnya.
Sementara itu, Emzalmi berterimakasih kepada Fauzi Bahar dan kehadiran ibu-ibu majelis taklim. Dikatakan Emzalmi, Fauzi Bahar merupakan Walikota Padang yang banyak melakukan terobosan, terutama mendekatkan warga kota kepada agama Allah.
"Program Pak Fauzi banyak mengarah kepada Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Maksiat diberantas, dan berbusana diwajibkan, termasuk kasidah rabbana sebagai bagian dari syiar Islam. Banyak tantangan yang dihadapi, tapi mampu dilewati," ulasnya.
Dikatakan Emzalmi, kesenian kasidah rabbana harus mendapat tempat yang layak di Kota Padang. Syiar Islam harus kembali ditegakkan melalui kesenian.
"Insya Allah, kami akan perioritaskan kesenian kasidah rabbana ini, sebagaimana pesan Pak Fauzi Bahar tadi," ujarnya.
Namun disadari, kata Emzalmi, perjuangan Fauzi Bahar untuk itu perlu dilanjutkan. Dirinya bersama Desri Ayunda akan melanjutkan perjuangan tersebut.
"Mari kita gunakan hak politik kita pada Pilkada 27 Juni 2018. Semoga Allah memudahkan perjuangan kita," ungkapnya. By