Calon Walikota Padang nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018, Emzalmi membuka lomba semarak Ramadan di Masjid Raya Durian Tarung Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat, 8 Juni 2018.
Pengurus Masjid Raya Durian Taruang, Fatyudin mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan generasi muda Durian Taruang akan menjadi pemuda dan pemudi yang memahami nilai-nilai agama sejak dini. Masyarakat Durian Tarung berharap kedepan akan lahir generasi islami di daerah ini.
Ketua Pemuda Durian Taruang, Aldius Rajo Bungsu mengatakan, kehadiran Emzalmi dalam membuka kegiatan tersebut merupakan motivasi tersendiri bagi generasi muda. Sosok Emzalmi selama ini sudah dikenal dengan baik oleh pemuda Durian Taruang.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX, Evi Yandri Rajo Budiman mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu agenda tahunan dalam rangka membina mental dan akhlak generasi muda di bulan suci Ramadan.
"Kita harapkan, dengan mengikuti semarak Ramadan ini dapat mengubah perilaku, sikap dan tingkah laku generasi muda ke arah yang lebih baik. Ia berharap, pelaksanaan kegiatan ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
"Perilaku generasi muda dewasa ini secara kasat mata dapat dilihat masih belum baik. Malah cenderung mengkhawatirkan. Contohnya, maraknya tawuran antar geng, balap liar, keluyuran hingga terlibat obat-obat terlarang. Ada juga yang terjerumus tindak kriminal seperti curanmor," ungkapnya.
Penyebabnya, jelas Evi, karena kurangnya kontrol dari orangtua, pihak sekolah dan lingkungan sekitar terhadap anak-anak, disamping pengaruh globalisasi.
Menurutnya, arus deras modernisasi menghayutkan generasi muda hingga tenggelam dalam dunia maya. Saban hari dihabiskan dengan gadget. Membuat lupa belajar, lupa makan hingga lalai menunaikan shalat lima waktu. Kadang ada tak bisa berpikir panjang untuk melakukan sesuatu yang berakibat buruk pada diri sendiri.
"Nah, diharapkan dari kegiatan ini, banyak sedikitnya bisa menyadarkan generasi muda untuk kembali ke jalan yang benar," pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Emzalmi mengatakan, remaja dan generasi muda di daerah ini diharapkan menjadi generasi yang mencintai masjid, sehingga tercipta generasi yang betul-betul islami dan qurani.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari kebersamaan dan solidaritas kita sebagai bagian dari masyarakat Durian Taruang untuk saling menopang, mendukung serta memotivasi dalam melaksanakan kegiatan keagamaan. Tentunya, kita harapkan akan terbentuknya generasi muda yang memiliki akhlak, iman dan budi pekerti yang baik. Sehingga nantinya menjadi generasi yang cerdas dan beriman terutama terbentengi dari pengaruh-pengaruh negatif yang akan mengganggu," ungkapnya.
Sebab, kata Emzalmi, melalui kegiatan ini, anak-anak akan banyak menghabiskan waktunya di masjid dan mushalla. Jadi tidak ada lagi anak-anak yang keluyuran dan segala macamnya. Karena mereka akan diminta melakukan tadarus di masjid dan mushalla.
"Saya mengingatkan kepada kita, agar kita menjadi agen perubahan di tengah-tengah masyarakat kita. Kalau bukan kita yang membenahi kampung kita ini, siapa lagi? Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, jika kaum itu sendiri tidak mau mengubahnya," pungkasnya.
Untuk itu, kata Emzalmi, mari satukan tekad untuk menggapai perubahan itu. Jangan patah semangat, tidak ada yang mustahil di dunia ini. Apapun bisa dilakukan, asalkan kompak dan bersatu. by
Pengurus Masjid Raya Durian Taruang, Fatyudin mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan generasi muda Durian Taruang akan menjadi pemuda dan pemudi yang memahami nilai-nilai agama sejak dini. Masyarakat Durian Tarung berharap kedepan akan lahir generasi islami di daerah ini.
Ketua Pemuda Durian Taruang, Aldius Rajo Bungsu mengatakan, kehadiran Emzalmi dalam membuka kegiatan tersebut merupakan motivasi tersendiri bagi generasi muda. Sosok Emzalmi selama ini sudah dikenal dengan baik oleh pemuda Durian Taruang.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX, Evi Yandri Rajo Budiman mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu agenda tahunan dalam rangka membina mental dan akhlak generasi muda di bulan suci Ramadan.
"Kita harapkan, dengan mengikuti semarak Ramadan ini dapat mengubah perilaku, sikap dan tingkah laku generasi muda ke arah yang lebih baik. Ia berharap, pelaksanaan kegiatan ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
"Perilaku generasi muda dewasa ini secara kasat mata dapat dilihat masih belum baik. Malah cenderung mengkhawatirkan. Contohnya, maraknya tawuran antar geng, balap liar, keluyuran hingga terlibat obat-obat terlarang. Ada juga yang terjerumus tindak kriminal seperti curanmor," ungkapnya.
Penyebabnya, jelas Evi, karena kurangnya kontrol dari orangtua, pihak sekolah dan lingkungan sekitar terhadap anak-anak, disamping pengaruh globalisasi.
Menurutnya, arus deras modernisasi menghayutkan generasi muda hingga tenggelam dalam dunia maya. Saban hari dihabiskan dengan gadget. Membuat lupa belajar, lupa makan hingga lalai menunaikan shalat lima waktu. Kadang ada tak bisa berpikir panjang untuk melakukan sesuatu yang berakibat buruk pada diri sendiri.
"Nah, diharapkan dari kegiatan ini, banyak sedikitnya bisa menyadarkan generasi muda untuk kembali ke jalan yang benar," pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Emzalmi mengatakan, remaja dan generasi muda di daerah ini diharapkan menjadi generasi yang mencintai masjid, sehingga tercipta generasi yang betul-betul islami dan qurani.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari kebersamaan dan solidaritas kita sebagai bagian dari masyarakat Durian Taruang untuk saling menopang, mendukung serta memotivasi dalam melaksanakan kegiatan keagamaan. Tentunya, kita harapkan akan terbentuknya generasi muda yang memiliki akhlak, iman dan budi pekerti yang baik. Sehingga nantinya menjadi generasi yang cerdas dan beriman terutama terbentengi dari pengaruh-pengaruh negatif yang akan mengganggu," ungkapnya.
Sebab, kata Emzalmi, melalui kegiatan ini, anak-anak akan banyak menghabiskan waktunya di masjid dan mushalla. Jadi tidak ada lagi anak-anak yang keluyuran dan segala macamnya. Karena mereka akan diminta melakukan tadarus di masjid dan mushalla.
"Saya mengingatkan kepada kita, agar kita menjadi agen perubahan di tengah-tengah masyarakat kita. Kalau bukan kita yang membenahi kampung kita ini, siapa lagi? Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, jika kaum itu sendiri tidak mau mengubahnya," pungkasnya.
Untuk itu, kata Emzalmi, mari satukan tekad untuk menggapai perubahan itu. Jangan patah semangat, tidak ada yang mustahil di dunia ini. Apapun bisa dilakukan, asalkan kompak dan bersatu. by