N3, Solok - Di Sumatera Barat hari ini berdasarkan data Dinas Pendidikan ada 46.774 peserta dengan 316 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Mandrasyah Aliyah dengan 10.352 peserta dengan 224 sekolah melaksanakan Ujian Nasional (UN). Pelaksanaan UN SMA di Sumbar masih ada 13 persen, 6.542 peserta dengan 54 sekolah dan UN MA 896 peserta di 53 sekolah masih Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).
Sementara Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA40.252 peserta dengan 262 sekolah dan UNBK MA 9.352 peserta di 171 sekolah. UN SMA/MA dilaksanakan serentak Nasional selama 4 hari berturut mulai tanggal 9 - 12 April 2018.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit disela sela kunjungan peninjauan UN di SMA Negeri 2 Sumbar, Koto Gaek Guguk, SMA Negeri 1 Talang Kabupaten Solok, Senin pagi (9/4/2018)
Ikut mendampingi Kepala Dinas Pendidikan Drs. Burhasman Bur, MM, Sekretaris Drs. Bustavedia, Kadis Pendidikan Solok, Kepala SMA 2 Sumbar.
Wagub Nasrul Abit lebih jauh menyampaikan, dari pantau sementara penyelenggaraan UNBK di SMA 2 Sumbar dan SMA 1 Talang Kabupaten Solok berjalan baik dan lancar tanpa ada halangan yang berarti.
Kita bangga atas preatasi SMA 2 Sumbar yang 95 persen dan SMA 1 Talang 85 persen siswanya masuk perguruan tinggi favorit. Ini menandakan kualitas siswa SMA setiap tahun terus ada peningkatan.
Karena tantangan pekembangan zaman persoalan peningkatan daya saing menjadi sangat penting, nanti dengan bapak gubernur dan DPRD Sumbar kita ingin tingkatkan jumlah pemerimaan siswa di Sekolah SMA favorit agar ada percepatan peningkatan SDM Sumatera Barat kedepan.
Hari ini para siswa SMA favorit dengan pendidikan karakternya telah banyak juga siswa SMA yang hafiz Al Qur'an. Ini tentu sebuah dedikasi Sumatera Barat mempersiap pemimpin masa datang baik untuk daerah maupun untuk nasional, ujar Wagub Nasrul Abit senang.
Wagub Nasrul Abit juga menjelaskan, kondisi 13 persen SMA yang belum UNBK, itu dikarenakan kondisi daerah yang belum memiliki fasilitas jaringan listrik, jaringan telekomunikasi dan itu berada si daerah terisolir.
Terutama di kabupaten Kepulauan Mentawai dan beberapa nagari yang masih terpencil jauh dari pusat kota kabupaten. Terhadap kondisi demikian UN masih tetap dilakukan di SMA tersebut dengan kertas dan pensil.
Kondisi akan tetap menjadi perhatian pemerintah provinsi Sumatera Barat, bagaimana upaya meningkatkan fasilitas jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi pada daerah terisolir tersebut. Contoh di Mentawai berbagai perencanaan dan pelaksanaan pembangunan percepatan tengah dilakukan baik oleh pemerintah pusat, provinsi, kabupaten maupun oleh investor.
Begitu juga dengan daerah lainnya di Sumatera Barat, melengkapi sarana dan prasarana komputer dan lainnya dan kita berharap tahun depan semua telah UNBK, ujar Wagub Nasrul Abit.
Wagub Nasrul Abit saat meninjau kelas labor ujian tak bosan-bosannya menyampaikan, mudahan-mudahan anak ku lulus dengan nilai yang terbaik dan dapat masuk perguruan favorit.
Kadis Pendidikan Drs Burhasman Bur juga menambahkan, pelaksanaan UNBK atau UNKP oleh siswa SMA dengan mata pelajaran yang diujikan adalah bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, dan satu mata pelajaran jurusan.
Burhasman mengatakan siswa bisa memilih satu mata pelajaran tergantung jurusannya. Misal, siswa jurusan IPA bisa memilih biologi, fisika, atau kimia. Hal itu untuk menguji passion atau minat siswa.
"Ada pilihan mapel misalnya anak IPA bisa memilih salah satu aja, bisa biologi saja atau kimia. Kenapa satu mapel kita ingin passionnya di situ lah yang akan menekuni di situlah akan diuji," kata Burhasman Bur. Rilis/ Zardi