N3 Payakumbuh - Kepala Dinas
Kesehatan Payakumbuh Elzadaswarman, SKM. MPPM buka pelatihan dan pembinaan
pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Toga) dan akupresur, Rabu (4/4) dan akan
berlangsung selama dua hari kedepan.
Kegiatan ini diikuti petugas dari
8 Puskesmas, Pembina Wilayah dan kader se Kota Payakumbuh, serta menghadirkan
pemateri Yusnini, S.STP dari Dinas Pertanian dan Desfia Enendri dari Dinkes
Provinsi Sumatera Barat.
Dalam pembukaan, Kepala Dinkes
Elzadaswarman menyebutkan sehat tidak bisa kita ukur dengan uang atau benda.
Sehat bukanlah suatu yang besar tapi tanpa sehat kita tidak bisa berbuat untuk
lebih besar.
"Sebagaimana diterangkan
pada Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 pada Pasal 70, dimana masyarakat
diarahkan agar dapat melakukan perawatan kesehatan secara mandiri (asuhan
mandiri) yang dilaksanakan melalui
pemanfaatan toga dan keterampilan. Asuhan mandiri pemanfaatan Toga dan
akupresure merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan status kesehatan
serta mencegah dan mengatasi masalah / gangguan kesehatan ringan secara mandiri
oleh individu, keluarga, kelompok, masyarakat dengan memanfaatkan Toga dan akupresure," sebut Om Zed panggilan
akrab Elzadaswarman.
Menurutnya, untuk dapat
mengembangkan kemampuan masyarakat melaksanakan asuhan mandiri kesehatan
tradisional, perlu adanya tenaga kesehatan puskesmas yang sudah dilatih sebagai
fasilitator puskesmas asuhan mandiri pemanfaatan Toga dan Akupresur melalui
pelatihan asuhan mandiri pemanfaatan Toga dan akupresure bagi fasilitator
puskesmas.
Fasilitator puskesmas tersebut
akan memfasilitasi kader dalam melakukan orientasi asuhan mandiri pemanfaatan
Toga dan akupresure, yang selanjutnya kader kesehatan akan berperan sebagai
koordinator sekaligus pembina kelompok keluarga binaan asuhan mandiri kesehatan
tradisional di masyarakat.
“Melalui orientasi asuhan mandiri
dan pembinaan yang berkesinambungan, diharapkan anggota kelompok keluarga binaan
akan mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan Toga dan
Akupresure untuk asuhan mandiri kesehatan tradisional di keluarganya," ujar Om Zed.
Om Zet mengajak peserta pelatihan
untuk dapat mengikuti dengan serius. Kita berharap apa yang akan diberikan oleh
narasumber nantinya bisa diaplikasikan
dalam kehidupan sehari hari serta dapat membagikan ilmu kepada orang sekitar
kita. Pemanfaatan toga memang harus bisa
kita kembangkan karena toga (taman obat keluarga) adalah kearifan dan budaya
kita.
”Kita harus bisa memanfaatkan
tumbuhan yang ada di sekitar, karena sehat mulai dari diri sendiri, keluarga
dan orang di sekitar kita. " Salam Sikat Habis," simpul Om Zed. (Rahmat
Sitepu)