N3 Payakumbuh - Gerakan Subuh
Berjamaah (GSB) yang dicetuskan Pemerintah kota (Pemko) Payakumbuh sejak dua
tahun yang lalu terus berlanjut. Kali ini, Wakil Walikota Payakumbuh Erwin
Yunaz menunaikan shalat Subuh berjamaah bersama warga di masjid Ar-Ruhama
Sungai Durian, kecamatan Lampasi Tigo Nagari, Senin (12/03). Usai shalat, Erwin
pun berikan ceramah di hadapan puluhan jamaah.
Dalam ceramahnya, Erwin
menyampaikan masjid sebagai basis dan tempat berkumpul umat dalam memulai
perjuangan. Karena Rasulullah menjadikan masjid tidak hanya untuk ibadah dan
dakwah, namun juga untuk musyawarah, mengatur strategi, mengurus ekonomi,
bahkan perang.
Untuk itu Erwin menekankan,
melalui GSB, semangat umat terutama generasi muda harus dipupuk untuk kembali
ke masjid. Harus dibiasakan sejak kecil agar generasi muda cinta ke masjid.
Bahkan tempat bermain anak-anak itu di masjid.
“Saya sendiri sekarang membawa
anak saya Mua’mmar Abdillah Yunaz untuk Subuh Berjamaah ke sini. Meski masih
terlihat mengantuk, harus dididik sejak kecil. Perjuangan orang tua dan
pendahulu kita terdahulu tak jauh dari masjid. Mari ramai dan makmurkan masjid,”
tegas Erwin.
Di sisi lain, Erwin menegaskan
jajaran Pemko Payakumbuh harus menjadi teladan dalam melakukan GSB. Memberi
contoh yang baik kepada warga. Ada kekuatan yang luar biasa ketika kita
mengikhlaskan diri mengabdi untuk umat. Sehingga kecintaan kita kepada negeri
ini melebihi kecintaan kita kepada diri sendiri.
Di akhir ceramah, Erwin
mengatakan perlunya pergerakan yang besar agar tempat berkumpul umat selalu di
masjid. Misalnya gerakan ekonomi dengan saling berjual beli di internal umat
sendiri.
”Potensi ekonomi umat sangat
besar. Buktinya selama ini umat Islam telah membuat orang-orang di luar Islam
menjadi orang terkaya. Oleh karena itu mari kita terus pelihara kesadaran kita.
Umat harus bangkit dimulai dari masjid sebagaimana perjuangan Rasulullah
dahulu,” pungkasnya.
Usai ceramah, Erwin yang
didampingi Kabag Kesra Ul Fakhri beramah-tamah dengan warga sambil mendengarkan
masukan dan saran dari warga tentang persoalan masyarakat termasuk
infrastruktur di lingkungan tempat tinggalnya. (Rahmat Sitepu)