N3 Limapuluh Kota - Bupati
Limapuluh Kota, Irfendi Arbi meminta kepada Nagari untuk bisa mengalokasikan
dana Desa untuk program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Setidaknya, Satu Nagari bisa mengalokasikan 1 unit rumah
setiap tahunnya.
Hal ini, diungkapkannya ketika
meresmikan Kampung KB dan pembangunan nagari dalam pemanfatan dana desa di
Kenagarian Simpang Kapuak, Kecamatan Mungka, Sabtu (10/3).
"Seperti kita ketahui, pada
79 nagari yang ada di Kabupaten ini, diyakini ada rumah-rumah yang tidak layak
dihuni. Untuk itu, jika satu nagari bisa menyisihkan alokasi untuk 1 RTLH,
berarti sudah ada 79 rumah yang mendapatkan perbaikan di Limapuluh Kota,"ujarnya.
Dirinya juga menegaskan, seluruh
kepala Jorong jangan hanya diam ditempat dalam melayani masyarakat, tetapi
bagaimana bisa mendata seluruh kebutuhan masyarakat yang ada dimasing -masing
jorongnya.
"Buatlah perencanaan yang
matang dan bikin perioritas yang bagus. Seluruh Jorong seharusnya mencatat
rumah rumah yang tidak layak dan dimasukkan kedalam program nagari,"
sebutnya.
Diakui Irfendi,
bahwa penanganan kemiskinan bukanlah hal yang mudah, namun dirinya
meyakini Pemkab bersama pemerintahan nagari bisa mencapai hasil yang maksimal
melalui program-program dalam pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan sosial.
“Apabila program ini dirumuskan
dengan bagus, kita yakin angka kemiskinan dikabupaten Limapuluh Kota akan terus
berkurang.Kita akui masih banyak yang memerlukan perbaikan, setidaknya berapa
waktu belakangan ini kita telah berangsur melakukan perbaikan dalam upaya
pengentasan kemiskinan,"ujarnya.
Dijelaskannya, dana desa
merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh nagari. Untuk
itu, besarnya dana yang mengalir di nagari
harus dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk pembangunan dan
peningkatan ekonomi masyarakat.
"Kehadiran dana ini harus
memberi dampak yang besar bagi masyarakat dan juga pembangunan sarana dan
prasarana pendukung dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di setiap
nagari," tuturnya.
Terkait peresmian kampung KB,
Irfendi meminta masyarakat untuk memahami program dari Kampung KB tersebut,
kerena Kampung KB tidak semata sekedar perencanaan memiliki keturunan saja,
jauh dari itu Keluarga Berencana juga merupakan program untuk generasi-generasi
berencana.
"Tujuan utama dari program
ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat kampung
melalui program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga serta
sektor terkait lainnya. Seperti kesehatan, pendidikan maupun pertanian,”
pungkasnya.
Sementara itu, walinagari Simpang
Kapuak, Feliadi mengatakan, akan terus mewujudkan nagari Simpang Kapuak sebagai
kampung KB di Limapuluh Kota. "Mudah-mudahan kampung KB yang di adakan ini
membawa hikmah bagi masyarakat. Dengan adanya program tersebut kita meyakini
akan dapat mengurangi resiko pernikahan dini di nagari ini,"sebutnya.
Ikut hadir, anggota DPRD
Limapuluh Kota, Yos Hariadi, walinagari Simpang Kapuak, Feliadi, kepala OPD
beserta undangan lainnya. (Rahmat Sitepu)