N3 Payakumbuh -
Yayasan Pendidikan Al Huffazh kota Payakumbuh gelar Parenting bertemakan
Ta'limun Abawayn di aula SMKN 2 Payakumbuh, Sabtu (24/2).
Ribuan walimurid antusias ikuti
kegiatan ini dengan menghadirkan narasumber Ustadz Hervi Ghulam, Lc, MA,
berjudul Menyiapkan pasangan seperti Nabi,
dipaparkannya selama 1 jam dan dilanjutkan sesi tanya jawab selama 30
menit.
"Peran orangtua dalam mendidik
anak adalah tugas berat yang akan dipertanggungjawabkan karena ini adalah
amanah. Umat terbaik adalah ibarat memelihara tanaman, semua bagiannya semakin
tumbuh dan menghasilkan hal yang bermanfaat bagi orang lain, demikian juga
manusia. Dalam menciptakan pasangan seperti nabi, rasulullah telah mengajarkan
banyak pelajaran," sebut Ustad Hervi.
Dikatakan, intinya kita rajin membaca
dan mempelajari pola hidup nabi yang diterangkan dalam alqur'an maupun yang
dijelaskan nabi dalam haditsnya. Namun musuh terberat muslim adalah iblis yang
selalu menyesatkan kita dalam semua kegiatan. Dalam maklumatnya, Iblis setiap
malam menyiapkan jutaan tentara dan musyawarah untuk menyesatkan manusia.
Memisahkan suami dengan istri adalah salah satu tugas utama iblis.
Menurutnya, anak adalah ibarat buah,
anak adalah hasil ibarat sebuah pertanian. Sementara Suami adalah petani yang
akan memiilih ladang terbaik untuk menyimpan bakal buah (sperma) yang kelak
akan menjadi superman dalam artian islam. Sementara itu, Istri adalah ladang,
dan sebuah ladang akan merawat bakal benih yang kelak akan berbuah, dengan
baik. Mengisi dan menyiapkan bakal tanaman yang akan bermanfaat bagi semua,
nantinya. Menyiapakna generasi islam dengan penuh pengorbanan dibawah terpaan
arus godaan.Sedangkan Anak yang selanjutnya adalah hasil hasil pertanian juga
harus memiliki kesiapan jiwa dan raga untuk diisi dengan berbagai ilmu terbaik
bagi masa depannya, secara islam. Betapa besarnya tanggungjawab orang tua yang
awalnya adalah seorang anak.
“Mari kita siapkan benteng anak kita
dengan belajar dari Rasulullah. Karena ranah minang adalah sanat ilmu bagi
saya, ranah minang kaya akan alim ulama dan penulis," ungkap Hervi Ghulam.
Sementara itu Kepala Al Huffazh Edi
Koesmana, SEI, MM, mengatakan kepada wartawan, kegiatan parenting ini akan
selalu dilaksanakan terjadwal.
"Kita tidak boleh hanya pandai
mendidik anak, tapi kita sebagai orangtua juga harus menerima pendidikan.
Setidaknya sebagai evaluasi diri. Apalagi saat ini banyak orangtua yang sibuk
dengan profesinya, sehingga jarang bersama anak. Kita harapkan parenting ini
akan menghasilkan orangtua yang peduli dengan pendidikan anaknya, karena
sekolah hanyalah wadah pembantu walimurid dalam mendidik anak, bukan yang
pertama tapi selanjutnya," pungkas Edi Kusmana.. (Rahmat
Sitepu)