N3 Payakumbuh - Sesuai arahan
Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi, ST. MT dan Kepala Kankemenag Payakumbuh
Asra Faber. Pengurus Masjid beserta masyarakat sedang persiapkan perlengkapan
administrasi dan bentuk mesjid Baiturrahman kedepan juga sedang di gambar,
ungkap pengurus masjid Baiturrahman Riswandi kepada wartawan, Selasa (6/2) di
lokasi musibah.
Dijelaskan Riswandi, Mesjid
bersejarah ini lahir dikala Payobasung akan menjadi sebuah kenagarian. Sebagai
syarat menjadi sebuah kenagarian, masyarakat setempat harus babalai, bamasajik
jo bapandam (punya balai adat, mesjid dan pandam perkuburan). Untuk itulah
mesjid nagari ini dibangun dan dilanjutkan dengan pembangunan balai adat.
Pandam perkuburan ini dibangun bersama pada tahun 1932. Disini dulu juga ada
perguruan islam dengan guru Buya M. Yahya yang akrab disapa Buya Solok pada
tahun 1942.
“Kami menyebut mesjid ini sebagai
mesjid baru dan mesjid usang (Syarikatul Ihsan) di jalan sebelah barat kami
sebut mesjid usang. Selain sebagai mesjid kenagarian, mesjid ini juga sebagai
pusat berkumpulnya masyarakat dalam segala hal," sebut Riswandi.
Sebelumnya Kakanwil Kemenag
Sumbar Hendri serahkan bantuan awal. Khususnya jajaran Kemenag, sebagaimana
arahan Kementerian Agama, kita percepat kembali pembangunan dan kita siapkan
administrasi serta rekomendasi.
”Mari kita bangun kembali mesjid
kita dengan semangat kebersamaan. Siapkanlah planning mesjid, dengan bersama
yang berat jadi ringan. Kita juga sudah siapkan surat edaran himbauan
penggalangan dana dari jajaran Kankemenag se Sumbar. Himbauan ini akan kita sebarkan
ke kankemenag 19 kota/kab, 167 KUA dan madrasah yang ada di jajaran kita.
Secepatnya kita saling bahu membahu bangun mesjid kita lagi. Mari kita rancang,
bahwa mesjid adalah masa depan dan mesjid adalah pusat membangun ekonomi umat.
Rancang juga wakaf mart di lantai dasar sebagai penunjang perekonomian
masyarakat Payobasung, khususnya," pungkas Kakanwil Hendri. (Rahmat
Sitepu)