N3 Payakumbuh - Membludak,
ratusan Jamaah hadiri Gerakan Shubuh Berjamaah (GSB) yang dimotori GNPF MUI,
Minggu (18/2) di Mesjid Muhsinin Kenagarian Tiakar kecamatan Payakumbuh Timur.
GSB minggu ketiga ini
menghadirkan pentausiyah Ustadz Farhan Syarifuddin, anggota Komisi Fatwa MUI
Provinsi Sumatera Barat, GSB serta Camat Payakumbuh Timur Linda Keprinaldi
didampingi Lurah Tiakar Bobi Andika, Humas Kankemenag dan tokoh masyarakat.
Dalam arahannya usai shalat
Shubuh berjemaah, Camat Payakumbuh Timur Linda Keprinaldi sampaikan rasa
apresiasi dan terima kasih jemaah.
"Sejak tahun Juli 2016 Pemko
Payakumbuh telah merintis GSB, Alhamdulillah di Mesjid Muhsinin sampai hari ini
masih berjalan optimal. Mari kita jadikan momen ini sebagai introspeksi diri,
bagaimana Mesjid Muhsinin selalu ramai dengan kegiatan keagamaannya. GSB
hanyalah pemicu dan pemancing motivasi, bagaimana kita bisa meramaikan mesjid
dengan berjemaah. Dan ini adalah kekuatan sesungguhnya bagi muslim," ujar
Linda Keprinaldi.
Dalam kajiannya, Ustadz Farhan
Syarifuddin paparkan materi yang berjudul "Masuk Lubang Biawak" yang mengambil dasar kajian pada surat Al Baqarah ayat 217 dan Surat As Shaf ayat 8
serta beberapa hadits pendukung.
“Menyikapi situasi kekinian,
dimana umat muslim sudah mulai terlena dengan permainan dunia dan telah membuat
muslim ikut berbaur dengan kondisi yang nyata-nyata dilarang ajaran islam.
membuka cakrawala berpikir jemaah GSB Mesjid Muhsinin," terangnya.
Dikatakan, jelang kiamat datang,
Sesungguh umat muslim akan mengikuti sunnah sebelumnya, termasuk meniru
perangai sunah Yahudi dan Nasrani sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi
sehasta. Salah satunya adalah kebiasaaan yang salah, yaitu LGBT. Padahal Allah
SWT telah ciptakan makhluk-Nya berpasangan.
”Dan hanya hewan babi yang mau
kawin sejenis. Salah satu penyebabnya adalah memberikan kebebasan terhadap
anak, yang akhirnya berujung kebablasan. Android sangat membawa pengaruh
negatif terhadap pola pikir anak, apalagi anak jauh dari nilai agama. Adapun hal lain yang membuat muslim masuk ke
dalam lubang biawak, yaitu seorang wanita yang terlalu mengagung-agungkan dan
mengedepankan emansipasi wanita, tanpa mempedulikan kodrat kewanitaan muslim.
Kondisi ini sering membawa wanita terlalu memandang rendah kaum rijal yang
jelas jelas adalah pemimpinnya. Islam tidak melarang wanita berkarir karena itu
adalah sifat suka rela dalam rangka membantu suami mencukupi kebutuhan. Namun
kadang mulai terbalik, wanita karir merajai suaminya. Dan inilah Lubang Biawak
(perilaku salah) dan akan mengundang murka Allah SWT," jelas Ustadz
Farhan.
Menurutnya, ”Lubang Biawak"
lainnya yang akan mengundang murka Allah SWT adalah dikala umat muslim sudah
terbiasa hidup dalam riba. Mencari kemewahan dunia dengan melipat gandakan
keuntungan tampa memikirkan saudara lainnya yang menjerit. Ini yang lazim kita
sebut tangkulak atau rentenir," pungkas Ustadz Farhan Syarifuddin.
Dalam GSB yang diinisiasi GNPF
MUI edisi yang ke 45 ini juga dihadiri langsung Ketua GNPF MUI Luak Limopuluah,
Arnold bersama pengurus. Selain jemaah, GSB ini juga dihadiri personil TNI
Batalyon 131 Braja Sakti yang bermarkas sekitar 1 KM dari Mesjid Muhsinin.
Panitia penyelenggara juga telah menyiapkan sarapan pagi untuk jemaah GSB.
Kesempatan itu juga digalang dana untuk pembangunan Mesjid Baiturrahman
Kenagarian Payobasung yang sempat ambruk pada tanggal 27 Januari 2017 lalu. (Rahmat
Sitepu)