N3 Payakumbuh - Sekretaris
Jendral Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia Erizal Chaniago bertekad
untuk kembali memajukan olahraga pencak silat sebagai budaya asli bangsa yang
mesti dilestarikan dan mendapatkan pengakuan dan perhatian.
Dikatakannya saat bersilaturrahmi
dengan insan pers di Balai Wartawan (BW) Luak Limopuluah, Senin (6/2), saat ini
IPSI di Pusat diketuai Bapak Prabowo Subianto dan beliau sangat peduli dengan
olahraga silat sebagai budaya asli Indonesia. Silat Minangkabau yaitunya
Beringin Sakti pada tahun 1953 sempat eksis di Jakarta yang kemudian diganti
menjadi Satria Muda Indonesia. Silat adalah budaya bangsa. Budaya Kampuang
Kito. Nilai budaya ini mesti punya regulasi dan mesti diperjuangankan.
Menurutnya saat ini, belum ada UU
dan perhatian secara nasional terhadap eksistensi silat, sementara untuk tari
dan seni sudah ada UU nya. ”Sayangnya wakil rakyat dari Luak Limopuluah untuk
pusat, nihil," sebutnya.
”Untuk membangun kembali kampung
Luak Limopuluah (Kota Payakumbuh dan kabupaten 50 Kota), saat ini generasi
Payakumbuh adalah Berlian. Banyak tokoh Payakumbuh dari Gonjong Limo lahirkan
SDM yang terpakai di nasional dan internasional. Kami satu satunya orang
minangkabau yang tertinggal sebagai pengurus KONI di Pusat," simpulnya.
Ditambakannya, generasi Luak
Limopuluah saat ini kurang hobi berorganisasi. Otak orang minang ini diakui
sangat hebat, namun saat ini kurang hobi berorganisasi dan hanya fokus dengan
individual. Dan ini mesti kita rangkul kembali dan kita satukan, bahu membahu.
Kita berharap mendatang, banyak pemikir dan para tokoh kembali hadir untuk
bangun Kampuang.
”Kami sangat bahagia bisa
bersilaturahmi dengan insan media yang tergabung dalam Balai Wartawan Luak
Limopuluah. Kita harapkan media mampu tampil sebagai agen perubahan arah
pembangunan yang berpihak kepada budaya dan adat istiadat yang didalamnya
mencakup pembangunan di segala bidang," pungkas Erizal Chaniago Ketua
Bidang Kesejahteraan Pelaku Olahraga KONI Pusat (Rahmat Sitepu)